Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/12/16

Jumat, 16 Desember 2011

Wahyu 2:12-17
Bahaya kompromi dalam kehidupan gereja

Judul: Bahaya kompromi dalam kehidupan gereja
Kompromi berarti menurunkan nilai kebenaran demi diterima oleh orang lain yang berbeda penilaiannya. Tujuan kompromi biasanya supaya diterima oleh orang lain, atau menghindari permusuhan. Dalam surat ketiga yang ditujukan kepada jemaat di Pergamus ini kita dipertemukan dengan gereja yang terlibat dalam kompromi. Gereja Pergamus adalah gambaran dari gereja yang mulai hanyut di dalam kehidupan duniawi.

Jemaat Pergamus diperhadapkan dengan pengaruh kuat dari pengajaran Bileam dan Nikolaus, yang menyesatkan beberapa orang di Pergamus (14-15). Dalam Perjanjian Lama, pada mulanya Bileam kelihatan sebagai nabi yang menolak untuk mengucapkan kutuk terhadap Israel (Bil. 22-24). Namun, dalam Bilangan 31:16 dan akibatnya kemudian dalam tradisi Yahudi dan kekristenan, ia dianggap sebagai nabi palsu yang menyesatkan bangsa Israel ke dalam penyembahan berhala dan perbuatan zinah. Hal ini dijelaskan dalam Bilangan 25 (bdk. 2Ptr. 2:15-16; Yud. 1:11). Seperti halnya Bileam, Nikolaus menyesatkan beberapa orang di jemaat untuk kompromi dengan nilai-nilai dan agama Romawi supaya mendapatkan penerimaan sosial, demi mencegah bencana ekonomi di kota-kota Asia.

Akan tetapi, tidak semuanya buruk pada jemaat di Pergamus dan tidak semua berlabel negatif. Tuhan Yesus mengakui bahwa mereka tetap setia dan tidak menyangkal iman mereka kepada-Nya, bahkan pada zaman Antipas, saksi yang setia, yang dihukum mati di kota Pergamus (13). Antipas, karena ia mengikuti jejak Yesus, ia disebut sebagai 'saksi yang setia' yakni sebutan yang dipakai di tempat lain bagi Yesus (Why. 1:5, 3:14).

Inilah pesan bagi kita melalui surat kepada jemaat di Pergamus. Yaitu, "kesetiaan", atau komitmen tegas kepada kebenaran firman Tuhan dan penolakan terhadap kompromi demi mendapatkan status sosial yang tinggi di tengah masyarakat yang tidak mengenal Tuhan. Inilah panggilan kita sebagai gereja Tuhan yang hidup di tengah-tengah dunia, setia mutlak pada Allah dan kebenaran-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/12/16/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org