Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/11/29

Jumat, 29 November 2024 (Minggu ke-27 sesudah Pentakosta)

Roma 16:17-24
Dewasa secara Rohani

Ini adalah kali ketiga Paulus menggunakan frasa "aku menasihatkan kamu" dalam suratnya (lih. Rm. 12:1, 15:30;

16:17). Karena ditempatkan di akhir tulisan, hal yang dinasihatkan Paulus menjadi peringatan keras bagi pembaca suratnya. Nasihat Paulus adalah orang percaya harus waspada terhadap pengajaran palsu.

Hal yang Paulus maksudkan adalah berbagai ajaran yang menimbulkan perpecahan dan kejatuhan (17). Jemaat di Roma memang telah dipersatukan oleh iman kepada Yesus Kristus. Sekalipun demikian, perbedaan latar belakang membuat ekspresi iman sebagian jemaat berbeda. Itulah mengapa Paulus mengingatkan agar mereka tidak saling membuat saudara seiman tersandung, tetapi saling membangun dan mendatangkan damai (lih. Rm. 14:1-15:21).

Jadi, pengajar palsu adalah mereka yang melayani kepentingan diri sendiri, memicu perdebatan, dan membuat saudara seiman tersandung (18). Karena pengajaran palsu itulah, jemaat harus menjadi bijaksana, agar mereka dapat membedakan antara pengajaran yang baik dan yang jahat (19).

Nasihat serupa dapat dibaca dalam surat Efesus. Paulus mengatakan bahwa puncak kesatuan jemaat Allah adalah pengenalan akan Kristus yang teguh dan tidak diombang-ambingkan oleh beragam pengajaran palsu (bdk. Ef. 4:13-15). Dengan kata lain, orang yang mampu memilih pengajar yang benar dan ajaran yang sehat adalah potret dari jemaat yang dewasa secara rohani.

Tanda kedewasaan rohani tersebut masih berlaku sampai masa kini. Orang yang dewasa secara rohani tidak terbuai oleh figur populer yang menggunakan kata-kata hebat, teperdaya dengan adegan spektakular di mimbar, atau terlena dengan permainan emosi saat khotbah. Sebaliknya, ia akan mengamati dengan saksama apakah mereka benar-benar mencintai firman Tuhan, memiliki kerendahan hati, dan mempraktikkan kebenaran.

Bahkan, ia berani meninggalkan mereka dan melawan arus ketika terbukti bahwa mereka cinta diri, uang, dan ketenaran semata. Itulah artinya waspada dan bijaksana. Saat ini, sudahkah kita benar-benar dewasa secara rohani? [JMH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org