Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/11/23

Sabtu, 23 November 2024 (Minggu ke-26 sesudah Pentakosta)

Roma 14:1-12
Saling Menerima

Setiap orang memiliki kecepatan berjalan yang berbeda tergantung pada usia, kebugaran, dan lainnya. Dalam berjalan mengikut Tuhan pun ada perbedaan kecepatan. Ada yang bertumbuh dengan cepat, ada yang lamban berkembang; ada yang beriman kuat dan ada yang berhati lemah.

Paulus menekankan betapa pentingnya menerima orang yang masih lemah iman atau pendiriannya, bukan sebaliknya berdebat dan bahkan bertengkar (1). Jemaat di Roma terdiri dari orang Yahudi dan orang Yunani yang memiliki kebiasaan dan latar belakang yang sangat berbeda sehingga sering muncul perbedaan pendapat, misalnya, tentang apa saja yang boleh dimakan (2-3), dan hari apa saja yang dianggap penting (5).

Paulus mengajarkan bahwa bukanlah bagian kita untuk menghakimi sesama tentang hal-hal demikian (4), karena setiap orang akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri di hadapan Allah sebagai Hakim (10-12). Sebagai kuncinya, kita melakukan semuanya untuk Tuhan dan bukan untuk diri kita sendiri (6). Paulus berharap agar jemaat tidak terikat pada pendapat dan tujuan diri sendiri. Karena itu, baik makan atau tidak makan, semua itu harus dilakukan untuk satu tujuan yaitu Tuhan, bukan kepentingan atau keinginan sepihak (7-9).

Perbedaan pendapat bukan dasar untuk perdebatan yang menggoyahkan iman dan meretakkan persekutuan saudara seiman. Sesama jemaat Kristus perlu belajar mengendalikan diri dan berupaya memahami satu sama lain. Solusinya adalah saling menerima.

Dalam hidup berjemaat, kita pasti akan menemukan berbagai macam pendapat, tentang kebiasaan budaya atau suku asal kita, cara menanggapi atau merespons situasi, dan banyak hal lain lagi yang dapat menjadi bahan perdebatan dan bahkan pertengkaran.

Marilah kita tumbuhkan semangat untuk saling menerima; jangan turuti godaan untuk menghina orang yang terlihat lebih rendah atau lemah! Upayakanlah cara pandang yang menjadikan setiap perbedaan sebagai bagian yang dapat membuat kita saling melengkapi dan bertumbuh bersama di dalam iman. [MKD]


Baca Gali Alkitab 8

Roma 11:11-24

Mengkritik kesalahan orang lain memang mudah dan membuat kita merasa diri lebih baik dari mereka. Namun, patutkah orang yang percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai sikap seperti itu?

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang terjadi karena pelanggaran Israel? Apa arti dari pelanggaran dan kegagalan mereka? (11-12)
2. Apa signifikansi dari identitas Paulus sebagai "rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi"? (13-14)
3. Apa arti dari penolakan dan penerimaan mereka? (15)
4. Siapa yang digambarkan melalui gambaran tentang akar, cabang, dan tunas liar? (16-17)
5. Mengapa Paulus menasihatkan penerima suratnya agar mereka tidak bermegah dan sombong, tetapi takut? (18-21)
6. Apa yang harus mereka perhatikan? (22)
7. Apa yang pada akhirnya akan terjadi pada cabang-cabang asli yang dipatahkan? (23-24)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah Israel bukan lagi umat Allah karena mereka telah gagal dan Injil telah diberikan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi?
2. Apakah orang percaya non-Yahudi dapat dikatakan sebagai umat yang lebih baik daripada orang Yahudi?
3. Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap kisah tentang bangsa Israel di dalam Alkitab?
4. Baik orang Yahudi maupun orang non-Yahudi, apa yang harus dilakukan untuk tetap berada di dalam Tuhan?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana Anda akan mengatasi rasa sombong yang kerap kali muncul dalam pikiran ketika Anda membaca Alkitab?
2. Apa yang dapat Anda lakukan untuk mendukung kehendak Tuhan agar orang-orang yang tidak taat kembali kepada-Nya?

Pokok Doa:
Bersyukur atas kemurahan Tuhan dan mohon pertolongan Tuhan agar kita tetap rendah hati di hadapan-Nya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org