Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/21

Sabtu, 21 November 2009

1Korintus 12:8, 10
Karunia Bahasa Roh

Judul: Karunia Bahasa Roh Mana lebih baik bagi hidup di dunia ini menurut Anda, hanya ada satu bahasa yang dipahami dan dipakai oleh semua orang di semua tempat, atau begitu banyak bahasa seperti yang kita kenal sekarang? Sebagai seorang yang tahu sedikit bahasa lain, saya sadar bahwa tidak mudah menjawab pertanyaan itu. Di satu sisi kita paham betapa frustrasi kita ketika berusaha berkomunikasi dengan orang yang hampir tidak menguasai bahasa apa pun yang kita tahu. Di sisi lain kita kagum akan keunikan dan keindahan yang dimiliki oleh berbagai bahasa.

Dalam Alkitab ada tiga tem-pat dan peristiwa besar menyangkut kapasitas komunikasi manusia. Babel dan Yerusalem serta kemudian Korintus. Di Babel kesatuan bahasa diselewengkan menjadi sarana untuk membangun sesuatu yang menyerang kedaulatan dan kemuliaan Allah. Maka Allah bertindak mengacaukan manusia dengan menciptakan banyak bahasa. Masih bisa berkomunikasi, tetapi kekuatan jadi terpencar dan berkurang hebat. Di Yerusalem pada hari Pentakosta, banyak orang beribadah dalam ketidakpahaman akan bagaimana dapat berjumpa dengan Allah sesungguhnya. Juga karena mereka dari banyak daerah berbeda, budaya dan konsep berbeda telah menyatu dengan bahasa-bahasa yang mereka pelajari. Saat Roh Allah turun ke atas para murid, mereka berkata-kata dalam bahasa-bahasa yang dipahami oleh banyak orang yang sedang dalam ketidaktahuan itu. Maka berbagai bahasa dipakai Tuhan untuk mendatangkan pencerahan akan kebenaran.

Lalu entah mengapa, di Korintus karunia berbahasa macam-macam ini tidak lagi dilihat sebagai penyataan kebenaran Allah, tetapi sebagai pameran kehebatan rohani orang Kristen. Juga maksud bahasa sesungguhnya yaitu untuk menampung dan mengkomunikasikan kebenaran diubah menjadi ungkapan intern orang perorang dengan Allah. Maka gairah untuk menerima karunia berbahasa Roh akhirnya berpotensi menimbulkan kekacauan, kesombongan, ketiadaan makna. Sangat dekat dengan bahaya Babel! Itu sebabnya, Paulus memberikan arahan dan aturan. Bahasa roh bukan dilarang, tetapi harus diuji, diatur, dan ditujukan bagi manfaat bersama!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org