Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/11/17 |
|
Senin, 17 November 2008
|
|
Judul: Akal budi dan nurani Justru itulah yang memedihkan hati Allah. Perilaku bangsa Israel, yang adalah umat pilihan-Nya, tidak mencerminkan sama sekali kemuliaan Allah. Sepertinya tingkah laku mereka memperlakukan Allah tidak memakai akal budi dan nurani. Kalau binatang yang hanya hidup dari naluri hewani saja tahu siapa majikannya, masakan manusia tidak mengenal Allah, Sang Pencipta dan Pemiliknya? Di mana akal budi manusia tatkala memilih membelakangi Tuhan, alih-alih menyembah Tuhan (ayat 4)? Bahkan umat Israel memilih menyembah ilah-ilah palsu. Di manakah nurani umat Allah? Bukankah seharusnya setiap pukulan kasih Allah diterima untuk memperbaiki diri dan tulus menyembah Dia (ayat 5-6). Namun mereka menipu Allah dengan persembahan kurban yang tidak tulus, seakan-akan sesajen untuk menyuap Allah (ayat 11-15). Betapa mereka hidup dalam kepalsuan. Di rumah Tuhan ibadah begitu sema-rak, tetapi di luar mereka menindas sesama dan mencelakakan orang-orang yang tidak berdaya (ayat 16-17). Yesaya menyamakan perilaku umat Tuhan seperti penduduk Sodom dan Gomora yang hatinya sama sekali tidak peka akan kenajisan hidup yang menyakitkan hati Allah. Tidak berlebihan kalau hukuman dahsyat dirancangkan Allah atas mereka. Sebagai umat tebusan Kristus, mari kita melatih kepeka-an kita terhadap kekudusan Allah. Dengan akal budi yang terus menerus diperbarui (Rm. 12:2) kita menyembah Dia dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4:24). Jangan terjebak tipu daya dunia yang menawarkan ilah palsu, kekayaan, dan kenikmatan duniawi. Dengan nurani yang terus menerus dilatih dalam kekudusan, kita melayani Dia dengan tulus dan setia. Jangan jatuh dalam godaan egoisme, semata untuk keuntungan diri sendiri. Teladani Kristus yang hidup bagi kemuliaan Allah dan menjadi berkat untuk manusia.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |