Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/11/10

Senin, 10 November 2014

Yeremia 44:1-30
Di balik ketidakpercayaan

Judul: Di balik ketidakpercayaan
Semua yang menjadi saingan Allah ialah berhala. Apa pun yang kita anggap lebih baik atau hebat atau ampuh daripada-Nya, ialah berhala. Termasuk ketika kita lebih percaya akan diri kita dan rencana-rencana kita daripada diri dan rencana Allah bagi kita! Kita telah menjadikan diri kita berhala di hadapan Allah.

Ternyata, di balik ketidakpercayaan sisa penduduk Yerusalem yang sekarang sudah melarikan diri ke Mesir, ada kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala Mesir. Mereka ternyata penyembah berhala Mesir. Hal itu menjadi nyata, ketika sekali lagi Yeremia menegaskan kedaulatan Allah atas mereka, bahwa Allah berhak mengatur hidup mereka karena Dia mengasihi mereka dan sebenarnya berencana untuk kebaikan mereka. Alasan mereka tidak mau tunduk kepada Allah dan memilih untuk lari ke Mesir ialah karena mereka merasa berhala-berhala Mesir dahulu pernah memberkati mereka (18). Berarti dahulu mereka memang sudah menyembah berhala Mesir. Maka tidak salah kalau Allah dahulu menghukum mereka keras karena tindakan mereka merupakan penyembahan berhala!

Yang lebih celaka lagi ialah sikap penyembahan berhala ini disetujui oleh pasangan mereka masing-masing. Bila pasangan suami istri (pasutri) sepakat akan sesuatu, maka seluruh keluarga akan percaya dan melakukan sesuatu itu. Bila pasutri sepakat untuk menyembah Allah dan hidup dalam kebenaran-Nya, maka anak-anak mereka pun akan menjadi saleh. Betapa bahaya dan mengerikan bila pasutri sepakat untuk menyembah berhala! Anak-anak mereka pun akan menjadi penyembah berhala. Maka hukuman Tuhan harus dijatuhkan kepada keluarga tersebut!

Semoga kita sebagai orang-orang dewasa yang mengaku anak Tuhan, introspeksi! Jangan sampai kita, bahkan sepakat dengan pasangan kita justru mengajarkan dan meneladankan sikap tidak percaya dan tidak taat kita kepada Allah, kepada anak-anak kita. Tuhan akan menghukum kita keras, dan keluarga kita tidak akan menjadi kesaksian bagi-Nya!

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org