Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/10 |
|
Selasa, 10 November 2009
|
|
Judul: Bertobat agar dipulihkan Tak putus dirundung malang". Mungkin inilah pepatah yang tepat untuk menggambarkan situasi yang dialami oleh bangsa Indonesia. Berbagai macam persoalan dan penderitaan datang silih berganti. Tak sedikit orang yang mulai merasakan frustasi dan depresi. Para pemimpin dan elit politik lebih sering memakai masalah yang terjadi untuk menjatuhkan kinerja pemimpin yang menjadi lawan politiknya. Yang paling memprihatinkan adalah ketika mereka memanfaatkan penderitaan rakyat untuk kepentingan politiknya. Bagaimana menghadapi persoalan kompleks ini? Menghadapi persoalan yang berat, pemazmur memilih untuk tidak menyalahkan atau memojokkan pihak lain. Dengan penuh kerendahan hati dan bahkan penyesalan yang mendalam, ia datang pada Tuhan dan mengakui segala kelalaian, pelanggaran, ketidaksetiaan, dan ketidaktaatan pada Tuhan. Ia menyadari dan mengakui bahwa apa yang terjadi pada bangsanya saat itu, adalah karena pilihan bangsanya sendiri untuk menjauh dari Tuhan. Ia tidak menyalahkan orang lain, apalagi Tuhan. Ia sadar betul bahwa persoalan bangsanya saat ini adalah karena perbuatan mereka sendiri (ayat 2-8). Dari apa yang ia ungkapkan, terlihat bahwa ia meyakini, bahkan sangat optimis bahwa Tuhan akan memulihkan bangsanya, karena telah terbukti betapa besarnya kasih Allah pada manusia. Bagi pemazmur, pemulihan bangsa hanya terjadi apabila Tuhan mengampuni dosanya dan dosa bangsanya (ayat 10-14). Sebagai bentuk komitmennya yang baru, pemazmur berjanji untuk selalu mendengarkan Firman Tuhan dan melakukan kehendak-Nya (ayat 8). Ingin bangsa Indonesia pulih dan mengalami kesejahteraan? Bertobatlah. Hanya Tuhan yang sanggup memulihkan bangsa kita. Jangan saling menyalahkan apalagi mencari kesalahan orang lain. Kita harus BERTOBAT! Akui segala kelalaian, pelanggaran, ketidak setiaan, dan ketidaktaatan pada Tuhan. Lalu tunjukkan perubahan hidup yang sesungguhnya dalam ketaatan pada firman Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |