Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/11/01 |
|
Sabtu, 1 November 2008
|
|
Judul: Hanya Allah yang sanggup Benar saja! Allah berkenan memberitahukan mimpi itu kepada Daniel. Maka Daniel pun menghadap raja. Secara terperinci, Daniel memaparkan mimpi raja berikut maknanya! Namun raja juga harus tahu bahwa sesungguhnya tidak ada seorang pun di kolong langit ini yang sanggup mengetahui mimpi raja dan maknanya. Hanya Allah yang bisa! Bagaimana reaksi Raja Nebukadnezar mendengar penuturan Daniel? Raja begitu takjub sampai-sampai ia sujud, menyembah Daniel, dan mempersembahkan korban pada Daniel (ayat 46). Tentu bukan hal lazim bagi seorang raja untuk sujud di depan orang lain. Apalagi di depan seorang tawanan! Apakah karena raja menganggap Daniel setara dengan dewa yang patut disembah? Ternyata tidak. Nebukadnezar masih mengingat nama Allah yang disebut Daniel sebagai sumber dari pengetahuan akan mimpi itu. Maka puncak dari reaksi Nebukadnezar adalah pengakuannya bahwa Allah yang disembah Daniel adalah Allah yang mahatahu serta mahakuasa. Dengan pertolongan Allah, mimpi Nebukadnezar tidak lagi berujung maut. Bukan hanya nyawa yang terselamatkan, Daniel pun dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Pernahkah Anda berada dalam situasi terancam maut? Saat berada di ujung asa dan kuasa? Atau Anda malah sedang berada dalam situasi seperti itu? Seperti Daniel, ingatlah bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa untuk mengatasi semua itu. Mohonlah belas kasihan dan campur tangan-Nya dalam permasalahan Anda. Niscaya Ia akan menolong Anda!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |