Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/31

Kamis, 31 Oktober 2024 (Minggu ke-23 sesudah Pentakosta)

Roma 3:9-20
Pentingnya Mengaku Dosa

Paulus menceritakan bahwa kita tidak lebih baik dari orang Yahudi dan Yunani, bahkan menuduh mereka berdosa (9). Paulus mengingatkan, ketika kita melawan Allah, kita sudah berada di dalam kuasa dosa.

Paulus menggambarkan kondisi orang yang berada di bawah kuasa dosa sebagai berikut: tidak ada yang benar, tidak ada yang berakal budi, tidak ada yang mencari Allah, semuanya menyeleweng dan tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, menyerukan yang jahat dan penuh bisa (10-13). Paulus juga menyebutkan: mulutnya penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah, tidak ada jalan damai, dan rasa takut kepada Allah tidak ada (14-18). Melalui gambaran Paulus tersebut, ada tiga hal yang dapat kita pelajari sehubungan dengan ketidaktaatan kepada Tuhan dalam teks bacaan hari ini.

Pertama, jika kita tidak taat kepada Tuhan, hasilnya menjadi tidak baik bagi hidup kita. Akal budi yang sudah Tuhan berikan bagi kita semestinya kita pakai untuk memikirkan hal yang baik. Namun, kita sering kali gagal melihat kebaikan Allah dalam hidup kita setiap hari. Jadi, kita perlu menyadari bahwa tanpa Tuhan diri kita tidak berguna.

Kedua, Ketika pikiran kita tidak baik, maka kata-kata yang keluar dari mulut kita pun jahat, penuh bisa. Kata-kata jahat itu sifatnya merusak, bahkan bisa membunuh karakter orang lain.

Ketiga, pikiran dan kata-kata yang jahat membuahkan perilaku yang jahat, bahkan tidak segan untuk menindas dan membunuh. Ketika hidup kita ada di bawah kekuasaan dosa, kita tidak pernah merasakan damai sejahtera dari Allah.

Seberapa besar dosa yang telah kita lakukan? Apakah dosa kita sangat besar, sehingga tidak bisa diampuni? Mari kita datang bersujud di hadapan-Nya dan mengakui semua dosa yang kita perbuat sebab Tuhan Yesus berkenan mengampuni. Ingatlah salah seorang penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus, ketika dia mengakui kesalahan dan dosa-dosanya, dia beroleh pengampunan.

Sudahkah kita mengakui semua dosa yang pernah kita lakukan? Mari kita berbalik kepada Tuhan sehingga pikiran, perkataan, dan perilaku kita dipulihkan. [NRG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org