Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/10/31 |
|
Rabu, 31 Oktober 2012
|
|
Judul: Perwujudan pemulihan Tuhan Penghukuman bukanlah murka Tuhan yang membinasakan tanpa kasih. Penghukuman merupakan tindakan Allah yang terencana, yang bersumber dari keadilan dan kasih Allah. Allah adalah adil. Barangsiapa yang berbuat salah niscaya akan mendapat hukuman. Namun hukuman bukanlah tindakan kemurkaan yang membinasakan dan memusnahkan (7-11). Tujuan penghukuman adalah pertobatan. Setelah penghukuman itu berlangsung, dan umat-Nya bertobat, maka Tuhan akan mengumpulkan kembali umat-Nya (12-13). Itulah restorasi atau pemulihan. Dia akan mengumpulkan kembali umat-Nya yang berada di wilayah Babel (Yehuda) dan Asyur (Israel). Inilah yang disebut sebagai eksodus kedua, yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Peristiwa eksodus kedua ini digambarkan dengan suasana pertanian, bahwa "Tuhan akan mengirik". Kata "mengirik" berarti usaha untuk mengumpulkan biji-biji yang tersebar berserakan ke dalam suatu wadah. Kedua Israel tersebut kembali bersatu di tanah air menjadi satu Israel. Mereka semua "sujud menyembah kepada Tuhan di gunung yang kudus, di Yerusalem" (13). Saat pemulihan terwujud, nama Tuhanlah yang ditinggikan. Ketika terjadi sebuah pemulihan, baik dalam hubungan seseorang dengan Tuhan maupun dalam hubungan antara seseorang dengan sesama, disitulah terjadi sukacita dan nama Tuhan ditinggikan. Dalam situasi demikian layaklah segala puji dan syukur kita naikkan ke hadirat Tuhan karena kebaikan dan kuasa-Nya memungkinkan pemulihan terjadi. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |