Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/10/28 |
|
Rabu, 28 Oktober 2009
|
|
Judul: Kembalilah mengasihi kami! Tragis! Itulah kata yang cocok untuk mendeskripsikan kondisi saat Yerusalem hancur dan awal pembuangan ke Babel. Bait Allah dimusnahkan dan orang fasik bersorak-sorai. Umat Allah mencemaskan kalau-kalau Allah sudah meninggalkan mereka (ayat 1, 11). Padahal mereka seharusnya sadar bahwa kehancuran itu ulah mereka sendiri yang berkhianat kepada Tuhan. Namun melalui mazmur ini, umat Tuhan belajar beberapa hal. Pertama, Dia adalah Allah yang berdaulat atas umat-Nya. Maka kehancuran Bait Allah dan penistaan yang dilakukan musuh terhadap umat Tuhan bukan terjadi karena Allah tidak sanggup menolong. Sebaliknya Allah sedang menyatakan murka-Nya atas dosa mereka. Ia sedang memakai para musuh untuk menghukum umat-Nya. Itu sebabnya pemazmur menaikkan doa permohonannya agar Tuhan menyudahi murka dan penghukuman-Nya atas mereka (ayat 1-2, 10-11). Bukankah mereka sudah habis-habisan? Tiada lagi simbol Ilahi, bahkan nabi-nabi pun menghilang (ayat 9). Kiranya Tuhan kembali berbelas kasihan dan memulihkan mereka. Kedua, pemazmur mengingat bahwa Allah berdaulat atas alam semesta. Karya-Nya diberlakukan untuk penyelamatan dan bukan untuk merusak (ayat 12). Tidak ada yang luput dari kemahakuasaan-Nya. Ketiga, oleh karena itu pemazmur memohon dengan kembali meyakini bahwa Tuhan tak akan terus menerus membiarkan mereka menderita. Demi nama-Nya (ayat 1) dan karena kasih dan kesetiaan-Nya, Ia akan kembali membela umat-Nya, merpati Allah (ayat 19; bnd. Kid. 6:9). Kita perlu belajar bersyukur dan tetap percaya kepada Tuhan, bahkan waktu murka-Nya dinyatakan kepada kita karena dosa-dosa kita. Murka dan hukuman-Nya bukan tanda Ia membenci kita, melainkan tanda kasih-Nya yang suci. Saatnya akan datang, Dia akan kembali membela, memulihkan, dan menyayangi kita lagi demi nama-Nya. Kalau saat itu belum datang, nantikan dengan iman!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |