Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/10/25 |
|
Sabtu 25 Oktober 2008
|
|
Judul: Setia Allah vs pemberontakan umat Sejarah Israel menunjukkan dua hal: Tuhan yang penuh kasih dan setia kepada umat yang terus menerus berontak. Sejarah Israel merupakan bukti kasih dan kesetiaan Tuhan. Sejak di Mesir, Tuhan sudah bersumpah akan terus menjadi Allah mereka dan memelihara mereka untuk menikmati hidup berkelimpahan (ayat 5-6). Tuhan menepati janji-Nya. Mereka dituntun melewati padang gurun menuju tanah Perjanjian (ayat 10). Tuhan memberikan kepada mereka berbagai petunjuk agar mereka bisa menikmati hidup bersama dengan Tuhan. Sayang, mereka yang justru tidak setia. Israel berzina rohani dengan menyembah berhala dan dewa dewi bangsa kafir. Mereka menyakiti hati Tuhan dengan meremehkan hari Sabat (ayat 12-16). Artinya mereka menolak mengakui bahwa Tuhan sudah menebus mereka dari perbudakan Mesir. Berulangkali oleh karena kasih-Nya (ayat 17) dan demi nama-Nya (ayat 9, 14), Tuhan tidak menghukum Israel setimpal kesalahan mereka. Padahal Ia berhak untuk memusnahkan bangsa bebal itu. Generasi pertama dimusnahkan, tetapi generasi kedua diberi kesempatan untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Nyata sekali, betapa berharganya Israel di mata Tuhan, sehingga nama baik-Nya dipertaruhkan. Sejarah Israel telah menyaksikan bahwa ketika mereka mengkhianati Allah dengan hidup berselingkuh dengan ilah-ilah kafir, Allah menunjukkan kesetiaan-Nya dengan menghajar mereka agar sadar dan berubah. Sejarah gereja juga dapat menyaksikan bahwa sekalipun gereja sering tidak taat firman, bahkan kompromi dengan dunia ini, Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Ia menghajar dengan keras, tetapi dengan tujuan memurnikan iman, membangun umat kudus, serta mengutus untuk menjadi berkat bagi dunia ini.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |