Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/10/22 |
|
Selasa, 22 Oktober 2013
|
|
Judul: Kesombongan orang fasik Dalam nas hari ini, raja Asyur -Sanherib- mengepung Yerusalem. Lalu utusan raja Asyur menyuruh rakyat Yerusalem untuk menyerah. Namun Raja Hizkia tidak mau menyerah. Karenanya utusan Asyur berkata kepada rakyat, "Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada Tuhan dengan mengatakan: Tentulah Tuhan akan melepaskan kita; kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur" (15; bdk. 18). Bahkan utusan Asyur sengaja berbicara memakai bahasa Yehuda, dan tidak mau memakai bahasa Aram yang merupakan bahasa internasional pada waktu itu (11-12). Menurut Asyur, percuma Yehuda berharap kepada Mesir yang sudah menjadi lemah dan tidak dapat dipercaya (6). Yehuda juga tidak dapat berharap kepada Tuhan karena Hizkia telah menghancurkan bukit-bukit pengorbanan dan mezbah-mezbah Tuhan (7; Asyur melihat reformasi yang dilakukan Hizkia sebagai sesuatu yang negatif dan membuat Tuhan murka). Selain itu, keadaan Yehuda sendiri sangat lemah (8-9). Lalu dinyatakan pula bahwa majunya Asyur menyerang Yehuda sesuai kehendak Tuhan (10). Kesombongan Asyur didukung oleh fakta bahwa banyak sekali negeri yang telah ditaklukkan, dan allah-allah negeri itu pun tidak ada yang dapat melepaskan negeri mereka dari tangan Asyur (18). Puncak kesombongan Asyur terlihat dalam tantangannya terhadap Tuhan dengan berkata: "Siapakah di antara semua allah negeri-negeri ini yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga Tuhan sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?" (20). Dunia memang penuh orang sombong, yang bahkan dengan berani menantang Tuhan. Namun pada akhirnya kesombongan mereka mereka akan dihancurkan. Karena itu, kita tidak perlu takut kepada kesombongan orang fasik. Allah pasti akan menghancurkan mereka dan kesombongannya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |