Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/10/21

Rabu, 21 Oktober 2009

Yunus 1:17-2:10
Jangan taat karena terpaksa

Judul: Jangan taat karena terpaksa Menghadapi badai hebat yang membuat laut bergelora, Yunus sudah membayangkan kematian di depan mata. Dilemparkan ke dalam laut mengamuk dan dengan kesalahan yang sudah dia lakukan, Yunus mengira tak akan lolos dari maut. Namun Allah menolong Yunus dengan cara yang ajaib. Dan Yunus paham bahwa Tuhan yang melakukan semua itu. Memang kuasa Tuhan begitu menonjol dalam pasal ini. Baik Yunus maupun ikan besar tidak punya kendali apa-apa. Kuasa Allah saja yang membuat nabi yang tidak taat itu selamat. Allah pasti menggenapi kehendak-Nya, dalam hal ini agar Yunus memberitakan firman-Nya di Niniwe.

Kuasa Allah membuat Yunus menghampiri Dia di dalam doa. Padahal sebelumnya, di saat badai mengamuk pun Yunus tidak berdoa. Ia malah tidur nyenyak. Padahal awak kapal saja sampai berteriak-teriak kepada allah mereka, memohon pertolongan. Bahkan nakhoda kapal sampai menyuruh Yunus berdoa (Yun. 1:5-6). Baru saat berada di dalam perut ikan besar (ayat 1:17), Yunus bagai menemukan tempat dan waktu yang pas untuk berdoa (ayat 2:2). Mungkin saat itu Yunus merasa sudah berada di ambang batas kemampuan dirinya. Tak akan ada yang dapat melepaskan dirinya dari perut ikan besar itu, kecuali Allah, yang menciptakan laut dan segala isinya.

Yunus memahami situasi itu sebagai tindakan Allah untuk mendisiplin dia (ayat 2:4). Saat itu dirinya merasa terlilit, terpenjara tanpa celah untuk melarikan diri (ayat 2:5-6). Walau begitu ia mencari Allah di dalam doa (ayat 2:4, 7). Ia percaya Allah melepaskan dia (ayat 2:6). Ia mengimani bahwa keselamatan hanya datang dari Allah (ayat 2:9). Doa Yunus menyatakan harapan untuk kembali kepada Tuhan, untuk melaksanakan kehendak-Nya (ayat 2:9). Maka dengan kuasa Tuhan, ikan besar itu menjadi alat transportasi bagi Yunus untuk sampai ke darat (ayat 2:10). Tak ada lagi alasan bagi Yunus untuk menolak perintah Allah. Kehendak Allah jelas dan harus dilaksanakan. Tak ada alasan pula bagi kita untuk menghindari perintah Allah. Jangan sampai mengalami masalah berat dulu baru mau taat.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org