Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/20

Minggu, 20 Oktober 2024 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)

Keluaran 12:1-28
Makanlah Anak Domba Paskah

Allah memberikan kepada bangsa Israel seperangkat aturan terperinci tentang cara menyelenggarakan Paskah yang pertama. Dalam pelaksanaannya: seekor anak domba dikurung selama empat hari, lalu disembelih pada waktu petang, dipanggang, darahnya dioleskan ke kusen pintu rumah, dan dagingnya dikonsumsi.

Olesan darah pada kusen-kusen pintu rumah orang Israel adalah sebuah tanda. Pada malam yang telah ditentukan, TUHAN akan mengirim seorang malaikat pencabut nyawa (bdk. Ibr. 11:28). Ketika pembinasa itu melihat darah di depan rumah, ia tidak berani menyabit anak sulung di rumah itu (23). Maka, selamatlah semua ahli waris di dalam keluarga Allah.

Ritual makan domba Paskah itu harus diikuti dengan dua kewajiban. Pertama, semua ragi dan turunannya harus disingkirkan dari rumah penyelenggara Paskah (15, 20). Kedua, umat Allah harus mengadakan pertemuan-pertemuan yang kudus (16-17). Dua kewajiban tersebut harus mereka lakukan demi keselamatan anak sulung mereka.

Dalam Perjanjian Baru (PB), perayaan Paskah lebih dari sekadar ritual makan domba. Paskah mengandung sebuah makna yang indah. Bagi Paulus, anak domba yang dikurbankan melambangkan Yesus Kristus yang mati di kayu salib (bdk. 1Kor. 5:7). Darah Yesus yang tercurah pada kayu salib itu menghalau maut. Kita telah memakan daging-Nya secara rohani. Dengan demikian, Ia telah menjadi satu dengan kita. Sekarang, realitas keselamatan itu harus kita tanggapi dengan membuang semua "ragi keburukan dan kejahatan" dari hidup kita (bdk. 1Kor. 5:8).

Syukur kepada Allah yang telah menyediakan Anak Domba Paskah bagi keselamatan kita. Kiranya kita sungguh-sunggguh menghargai pengorbanan Kristus, bukan hanya pada masa-masa perayaan Paskah, tapi setiap hari dalam hidup kita.

Bagaimana cara terbaik agar kita dapat mensyukuri anugerah keselamatan dari Allah? Cara terbaik adalah dengan menjaga diri kita tetap kudus sepanjang hidup kita. Pertanyaannya, maukah kita memelihara hati dan pikiran yang murni pada hari ini dan seterusnya? [PHM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org