Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/20 |
|
Sabtu, 20 Oktober 2007
|
|
Judul: Mengenal diri sendiri Mengenal Tuhan dan takut akan Tuhan menurut Ams. 9:10, menghasilkan hal-hal konkret yang bermanfaat, yaitu pengertian dan hikmat. Dari pengenalan yang benar akan Tuhan lahir pengenalan akan diri sendiri. Pengenalan akan diri sendiri dimungkinkan karena ukuran yang dipakai bukan orang lain, bukan juga pendapat dan kriteria yang dibuat oleh manusia, melainkan berasal dari Allah sendiri. Orang yang mengenal diri sendiri akan bertindak dengan bijak (8a, 15b, 16a, 18b). Hidupnya terbuka di hadapan Tuhan (2). Ia tidak sombong karena sadar akan kefanaan dan keberdosaannya. Sebaliknya, orang yang bebal justru merasa diri paling tahu sehingga tidak cukup rendah hati untuk mengakui kebodohannya (8b). Orang bebal juga menyepelekan masalah dosa (9). Akibatnya, ia menjerumuskan diri sendiri dengan kebodohannya (10-11). Saat dia menyadari sedang terjebak dalam lilitan masalah, siapakah yang dapat mengerti dirinya (10, 13)? Pengenalan diri yang benar akan membuat orang bertindak bijak terhadap sesama, terutama di dalam keluarganya (1). Ia akan menjadi berkat dan bukan batu sandungan, baik di dalam menyatakan kebenaran (5) maupun ketika merespons orang lain (17). Dalam pekerjaannya, orang yang bijak mampu menghargai aset ataupun investasi dengan tepat (4). Sehingga pada akhirnya, orang bodoh akan menggantungkan hidupnya pada orang berhikmat (19), karena dari orang berhikmat akan terpancar kehidupan yang aman dan berarti. Pengenalan yang utuh tentang diri sendiri didapat dari pengenalan yang benar akan Allah. Pengenalan akan Allah diperoleh melalui pergaulan yang akrab dengan Dia setiap saat. Oleh karena itu, membaca Alkitab dan berdoa setiap hari menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dari mengetahui dan menerapkan firman Tuhan sajalah, orang bisa menjadi bijak dan tahu menempatkan diri dengan tepat dalam menjalin relasi dengan dunia ini.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |