Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/10/13

Senin, 13 Oktober 2014

Yeremia 26:1-24
Jangan menjadi Silo

Judul: Jangan menjadi Silo
Mungkin kita bertanya-tanya, “Ada apa dengan Silo?” Mengapa Silo menjadi contoh ketidaktaatan Yerusalem kepada Tuhan. Padahal Silo menjadi tempat berdiamnya Kemah Pertemuan (Yos. 18:1) dan menjadi pusat peribadatan umat Israel pada masa hakim-hakim (1Sam. 1:3).

Namun pada masa imam Eli, yang merupakan salah satu hakim terakhir Israel, Silo mendapat nama buruk. Di sanalah rumah Tuhan dinodai oleh kedua putra imam Eli yang jahat. Juga, penyalahgunaan tabut Tuhan yang diperlakukan sebagai berhala untuk berperang melawan Filistin. Tuhan murka dan membiarkan tabut itu dirampas musuh, pasukan Israel dikalahkan, dan kedua putra Eli mati (1Sam. 4:1-11). Silo melambangkan kegagalan Israel untuk setia kepada Tuhan, dan tempat ibadah yang dinajiskan (Mzm. 78:60).

Tuhan melalui Yeremia mengingatkan bangsa Israel agar tidak mengalami hal buruk seperti Silo (2-6). Mereka yang mendengar, baik para imam, para nabi, dan seluruh rakyat rupanya mengetahui apa yang telah terjadi dengan Silo. Sayangnya, alih-alih bertobat, mereka malah berencana untuk menangkap dan membunuh Yeremia (8, 11). Bahkan nabi Uria bin Semaya, walau sempat melarikan diri, dihukum mati oleh sang raja yang jahat karena nubuatnya serupa dengan pemberitaan Yeremia (20-23).

Syukur kepada Tuhan, tidak semua orang menolak pemberitaan Yeremia. Para pemuka dan seluruh rakyat dapat diinsyafkan Yeremia sebab pemberitaannya berasal dari Tuhan sendiri. Mereka diingatkan bahwa nabi Mikha pun pernah bernubuat yang serupa, dan raja Hizkia justru bertobat mewakili seluruh rakyat Yehuda (18-19), sehingga Tuhan pun urung menghukum umat-Nya saat itu, dan Yerusalem diluputkan dari Sanherib (2Raj. 19).

Bagi mereka yang tidak bertobat seperti Yerusalem atau Silo, tangan Tuhan teracung! Bagi mereka yang bertobat, Tuhan akan mengampuni dan memulihkan. Pilihan memang ada di tangan Anda, tetapi hukuman dan penghargaan ada di tangan Tuhan. Manakah yang Anda pilih?

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org