Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/10/07 |
|
Selasa 7 Oktober 2008
|
|
Judul: Kenajisan di rumah Tuhan Dalam penglihatannya itu, disingkapkanlah kenajisan yang masuk mengotori rumah Tuhan tersebut. Betapa najisnya tempat itu diperlihatkan dengan isi maupun kegiatan yang dilakukan di situ. Ada ukiran berbagai binatang najis dan berhala di bagian dalam tembok bait Allah (ayat 10) yang sedang disembah oleh 70 tua-tua Israel (ayat 11). Penyembahan kepada dewa Tamus (ayat 14) dan dewa Matahari (ayat 16) menambah kekejian ibadah di bait kudus Tuhan itu. Yehezkiel memakai tiga kata yang signifikan untuk menyebut bait Allah. "Tempat kudus" (ayat 6). Ini menunjuk kepada keseluruhan kompleks bait Allah sebagai tempat yang eksklusif milik TUHAN, yang telah dinajiskan oleh berbagai ilah palsu dan penyembahan kepada mereka. "Rumah TUHAN" (ayat 14, 16). Rumah TUHAN bisa dimengerti sebagai tempat tinggal Allah di bumi ini. Jadi kehadiran berhala-berhala bagaikan tamu yang tidak diundang merupakan pelanggaran hak Sang Pemilik rumah. "Bait TUHAN" (ayat 16). Bait secara harfiah adalah istana, tempat raja bertakhta. Secara khusus "bait TUHAN" menunjuk ke ruangan maha kudus di bait Allah. Penajisan istana RAJA Israel ini sama saja dengan upaya pemberontakan. Paulus berkata, tubuh kita adalah bait Allah yang kudus (1Kor. 3:16, 6:19). Memberi diri kepada ilah lain selain Tuhan adalah sama dengan melanggar hak-Nya atas hidup kita. Kristus sudah memberi tubuh-Nya dibinasakan agar tubuh kita kembali kudus dan layak menerima kehadiran Roh Allah. Jangan biarkan dosa kembali menajiskan diri kita!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |