Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/01

Selasa, 1 Oktober 2024 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)

Keluaran 1
Takut versus Akal Sehat

Takut? Pasti kita pernah mengalaminya. Rasa takut membuat kita tidak bersukacita. Takut, bahkan dapat merugikan diri sendiri dan sesama. Takut secara berlebihan dapat membuat seseorang terjerumus ke dalam dosa dan kejahatan, seperti yang dialami oleh Firaun.

Karena takut akan bertambah banyaknya orang Ibrani di Mesir, Firaun melakukan tindakan keji. Ia menyuruh pengawas-pengawasnya serta bangsanya untuk menindas bangsa Ibrani lewat kerja paksa, sehingga bangsa tersebut merasakan kepahitan dalam bekerja (6-14).

Belum puas, Firaun memerintahkan dua orang bidan yang bernama Sifra dan Pua. Kedua bidan itu sering menolong para perempuan Ibrani melahirkan. Sifra dan Pua diberi perintah untuk membunuh setiap anak laki-laki yang dilahirkan para perempuan Ibrani (15-16).

Namun, rencana Firaun gagal karena Sifra dan Pua tidak melakukan apa yang diperintahkannya. Justru, orang Ibrani semakin berlipat ganda jumlahnya (17-21). Lalu, Firaun memberi perintah untuk membuang anak laki-laki yang lahir dari keturunan Ibrani ke Sungai Nil. Tindakan Raja Firaun mencerminkan ketakutan yang ia alami oleh karena berkembangnya orang Israel.

Jangan sampai ketakutan menguasai dan menjerumuskan kita ke dalam dosa dan kejahatan. Lalu, bagaimana cara kita mengatasi rasa takut? Rasa takut bisa diatasi jika kita tidak ragu untuk meminta pertolongan kepada Tuhan karena penyebab rasa takut adalah kurang percaya kepada Tuhan. Sering kali, kita lebih memercayai penglihatan dan perasaan kita sendiri.

Tuhan tidak pernah mengajar kita untuk tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita, tapi janganlah rasa takut membuat akal sehat kita menjadi rusak dan bahkan mengabaikan Tuhan dan merugikan sesama. Percayalah kepada Tuhan dan janganlah bersandar pada pengertian kita sendiri. Yakinlah bahwa Tuhan memampukan kita mengatasi rasa takut dan melakukan hal yang benar.

Sebagaimana Sifra dan Pua berani melakukan hal yang benar di mata Allah, kiranya kita pun berani hidup seturut kehendak Tuhan. [ERE]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org