Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/09/24 |
|
Jumat, 24 September 2010
|
|
Judul: Peka terhadap teguran Tuhan Tuhan berkali-kali berbicara kepada Daud dengan berbagai maksud. Kadang memberi tuntunan, kadang arahan strategi perang juga disampaikan oleh Allah. Namun saat itu, Tuhan menyampaikan teguran-Nya melalui nabi Natan. Dengan cara yang sangat elok, nabi Natan menceritakan kisah seorang kaya yang berlaku sewenang-wenang terhadap seorang miskin. Kisah yang diuraikan nabi Natan itu ternyata membangkitkan kemarahan Daud. Secara spontan Daud menyatakan bahwa orang kaya itu harus dihukum mati. Tanpa disangka Daud, ia lalu mendapat umpan balik yang menusuk hatinya. Ternyata dirinyalah figur yang digambarkan oleh Natan sebagai orang kaya itu. Daud telah mengambil istri Uria, bahkan membunuh Uria dengan memakai tangan orang lain. Padahal apa yang kurang pada Daud? Tuhan telah memberikan segala sesuatu kepada dia. Bahkan seandainya masih ada yang kurang, Tuhan pasti akan memberikannya lagi (8). Loloskah Daud dari kejahatannya? Tidak! Dosa harus dibereskan. Sama seperti dia memvonis orang kaya dalam kisah nabi Natan, Tuhan menjatuhkan hukuman kepada dia (9-10). Maka waspadalah terhadap dosa, karena akan ada akibat-akibat yang harus kita tanggung jika kita menjatuhkan diri ke dalamnya. Selain itu pekalah terhadap firman Tuhan. Mungkin saja ada dosa yang kita tidak sadari, tetapi Tuhan nyatakan melalui firman-Nya. Jika kita mendengar teguran Tuhan melalui firman-Nya, mohonlah ampun dan berusahalah untuk melanjutkan hidup dengan ketaatan penuh.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |