Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/23 |
|
Rabu, 23 September 2009
|
|
Judul: Menghampiri Allah Penglihatan Yehezkiel kini sampai pada bagian utama dari Bait Suci, yakni ruang balai, ruang kudus, dan ruang mahakudus. Inilah bagian sebenarnya Bait Suci itu, dan merupakan bagian yang tertutup. Ini menandakan bahwa Allah, sekalipun hadir di tengah umat-Nya, tetap berada terpisah dari manusia oleh karena kekudusan-Nya. Bait Suci itu berbentuk bujur sangkar yang sempurna, berukuran 100 x 100 hasta. Ini melambangkan kesempurnaan Allah yang bersemayam di dalamnya. Ukiran-ukiran gambar yang menghias dinding-dinding Bait Suci, yaitu kerub-kerub dan pohon kurma, sama dengan yang ada di dinding Bait Allah Salomo (ayat 1Raj. 6:29-36). Kerub adalah makhluk sorgawi yang bersayap, yang menopang kemuliaan Allah (ayat 9:1; ps. 10). Malaikat ini pernah ditugaskan menjaga pohon kehidupan di taman Eden (Kej. 3:24). Kehadirannya di Bait Suci melambangkan kekudusan dari ruang maha kudus. Pohon kurma melambangkan pengharapan dan kemakmuran (Mzm. 92:13). Dengan demikian kedua ukiran ini menyatakan bahwa Allah adalah sumber perlindungan dan kemakmuran. Selain hiasan kerub dan pohon kurma, Yehezkiel juga melihat suatu benda yang menyerupai mezbah kayu di hadapan ruang mahakudus (ayat 21), yang dinamai “meja yang ada di hadirat Tuhan”. Mungkin mezbah itu adalah meja roti sajian yang merupakan perabotan penting Kemah Suci (Kel. 25:23-30). Membaca bagian-bagian Bait Suci yang rumit dan penuh makna ini, mengajarkan kita bagaimana kita dapat menghadap hadirat Allah. Pertama, kita harus menguduskan diri. Di dalam doa maupun ibadah, hati dan pikiran kita harus selalu dijaga agar tidak tercemar dosa. Kedua, tindakan menghampiri Allah adalah tindakan yang menyatakan syukur kepada-Nya. Menghadap Allah bukan sekadar untuk meminta berkat-berkat-Nya, tetapi juga menaikkan ucapan syukur atas penyertaan-Nya. Saat kita menghampiri Allah Yang Maha Kudus, ingat dan lakukanlah kedua hal ini yaitu menjaga kekudusan diri dan mengucap syukur!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |