Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/09/14

Minggu, 14 September 2025 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)

Lukas 16:10-18
Prinsip Kesetiaan dalam Kerajaan Allah

Lazimnya manusia akan cenderung memberikan perhatian, tanggung jawab, keseriusan, dan kesetiaan untuk hal-hal besar. Namun, untuk hal-hal kecil manusia cenderung menganggap sepele. Misalnya, manusia akan cenderung melanggar aturan membuang sampah jika aturan itu tidak disertai konsekuensi hukuman penjara. Pertanyaannya, apakah sikap demikian diperlukan di dalam Kerajaan Allah?

Dalam Lukas 16:10-18 ini, Tuhan Yesus memberikan sebuah pengajaran penting yang berkaitan dengan kesetiaan dan integritas di dalam Kerajaan Allah untuk menjadi pedoman bagi orang Kristen. Secara sederhana prinsipnya adalah bahwa kesetiaan dalam perkara kecil akan membawa kita pada tanggung jawab dan berkat yang lebih besar (10-13). Menariknya adalah di ayat 11, perkara kecil itu diidentikkan oleh Yesus dengan Mamon (uang) yang tidak jujur (yang merujuk pada perumpamaan di perikop sebelumnya). Lalu, perkara besar disebutkan sebagai perkara yang sesungguhnya. Kemungkinan besar perkara yang sesungguhnya ini adalah berkaitan dengan perkara rohani, perkara yang di atas atau perkara Kerajaan Allah dan kekekalan.

Dengan demikian, dalam prinsip Kerajaan Allah, menjalani hidup berintegritas adalah panggilan hidup kita, di mana tindakan kita dalam hal-hal kecil menunjukkan kondisi hati kita dan kesiapan kita untuk menangani tugas-tugas yang lebih besar di dalam Kerajaan Allah. Integritas kita sering kali teruji dalam hal keuangan. Allah memanggil kita untuk jujur, bahkan dalam hal-hal kecil yang dapat dengan mudah kita anggap remeh. Kekayaan surga jauh lebih berharga daripada kekayaan duniawi. Namun, bila kita tidak dapat dipercaya dalam mengelola uang kita di dunia ini, kita tidak akan mampu mengelola kekayaan kerajaan Allah yang melimpah. Jangan biarkan integritas kita luntur dalam hal-hal kecil.

Mungkin kita menginginkan pengaruh, kepemilikan, kesempatan, dan wewenang yang lebih besar dalam hidup ini. Namun, bagaimanakah kita mengelola segala sesuatu yang sudah dimiliki? Apakah kita telah memuliakan Tuhan? [ABL]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org