Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/09/14

Kamis, 14 September 2023 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)

Yehezkiel 16:35-52
Lebih Jahat!

Apakah kita sering merasa bahwa orang lain begitu jahat? Namuni, pada saat yang sama, pernahkah kita menyadari kejahatan yang kita lakukan?

Jangan-jangan, kita lebih jahat.

Dalam perikop ini, Israel dihajar habis-habisan.

Pasalnya, Allah sudah dalam puncak kemarahan akibat persundalan mereka (43). Ada dua hal yang Allah sampaikan. Pertama, Allah akan memakai berhala selingkuhan itu untuk membinasakan mereka (37-41). Kedua, Allah dengan geram mengatakan bahwa bangsa Israel tidak ada bedanya dengan orang Amori, orang Heti, orang Samaria, dan orang Sodom (44-46). Menariknya, orang-orang yang dianggap jahat dan musuh oleh Israel, tidak melakukan dosa yang setara dengan yang mereka sendiri lakukan (49-51). Jadi, Israel lebih jahat daripada yang mereka anggap jahat.

Status umat pilihan Allah mungkin saja membuat Israel merasa dirinya yang paling istimewa. Oleh karena itu, penyebutan orang Amori, orang Heti, orang Samaria, dan orang Sodom sebagai bagian dari keluarga Israel adalah sebuah penghinaan terhadap umat

Israel. Pasalnya, Israel selalu menganggap keempat bangsa itu sebagai bangsa yang keji.

Akan tetapi, teguran seperti itu bukanlah hal yang baru.

Dalam Kitab Amos juga tertulis teguran mengenai kejahatan Israel dan Yehuda. Bangsa Israel dan Yehuda melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat sehingga membuat Allah kecewa (bdk. Am. 2:4, 6).

Dengan demikian, berhati-hatilah dengan identitas kita! Janganlah terjebak dengan identitas palsu yang dapat membutakan setiap kita! Seolah-olah, identitas kita sebagai seorang Kristen sudah pasti lebih baik. Kalaupun merasa lebih baik, apakah kita berhak menghina identitas dari orang-orang yang beragama lain? Bisa jadi, seperti yang terjadi dengan bangsa Israel, Allah justru menghina umat Kristen dengan menyebut bahwa umat Kristen justru lebih jahat daripada mereka yang beragama lain.

Oleh karena itu, alih-alih selalu melihat ke luar, alangkah lebih baiknya melihat ke dalam kehidupan kita sendiri. Mari kita mengoreksi diri setiap hari untuk menjaga agar kita tidak menjadi orang yang jahat. [YGM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org