Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/09/11 |
|
Selasa, 11 September 2012
|
|
Judul: Yesus Kristus menyertai jemaat Kedua, salam bagi jemaat Filipi bukan hanya dari Paulus sendiri, melainkan juga dari orang-orang percaya, yang ada di sekitar penjara Paulus (22). Paulus ingin memberikan semangat dan menghibur jemaat di Filipi agar tidak bersusah hati karena pemenjaraannya. Paulus membuktikan bahwa ia tidak sendirian dan tidak kesepian karena ada saudara-saudara seiman yang bersama-sama dengan Paulus. Tidak diketahui apa yang mereka lakukan bersama-sama dengan Paulus di sana. Mungkin sebagian dari mereka juga menderita dan dipenjarakan karena Kristus. Jika hal ini benar, Paulus ingin mengatakan bahwa menderita dan dipenjara karena Kristus bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Terakhir, salam penutup Paulus berpusat kepada Kristus, bukan pada dirinya sendiri. Paulus meyakinkan jemaat di Filipi bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri yang akan menyertai roh mereka (23). Pemenjaraan Paulus bukanlah masalah besar yang akan menganggu kehidupan dan pelayanan jemaat, karena bukan Paulus yang menjamin kemajuan sebuah jemaat, melainkan kehadiran dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus bagi mereka. Paulus memang dapat dijadikan teladan bagi para pemimpin gereja. Pemimpin yang baik tidak membawa jemaat berpusat pada dirinya, sehingga mereka sangat tergantung kepada pemimpinnya. Pemimpin harus mengajarkan bahwa jemaat harus meyakini dan mengalami penyertaan Tuhan Yesus Kristus, meski saat tak ada pemimpin. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |