Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/08 |
|
Selasa, 8 September 2009
|
|
Judul: Tuhan membela umat-Nya (ayat 2) Hidup sebagai umat Tuhan ternyata tidak mudah. Di dalam, selalu ada umat yang tidak setia, yang menindas sesamanya, seperti yang nyata di perikop sebelum ini. Dari luar, ada musuh-musuh Tuhan yang dengan berbagai cara mencoba menghancurkan iman dan hidup umat Tuhan. Salah satu musuh Tuhan ini adalah Edom yang memusuhi umat-Nya. Pada Yeh. 25:12-14 Edom telah dinyatakan bersalah dan akan dihukum Tuhan sebab sikap permusuhan dan dendam yang ditunjukkan terhadap Israel pada masa kesusahannya. Maka pada bagian ini, sikap seperti itu pula yang menjadi alasan penghukuman Tuhan atas mereka. Apa yang Edom lakukan merupakan kumulasi dari pertikaian dan kebencian masa lampau. Yang parah dari puncak permusuhan ini adalah kolaborasi Edom dengan para penjarah Israel (ayat 5). Lebih buruk lagi mereka beriktikad untuk menjadikan seluruh wilayah Israel sebagai jajahan mereka (ayat 10). Oleh karena itu murka Tuhan dicurahkan atas Edom dengan tuduhan mencuri milik Tuhan. Tuhan memang menghukum Yehuda karena dosa-dosa mereka dengan hukuman berupa kehilangan hak atas milik pusakanya. Namun hal itu tidak dapat menjadi alasan bagi Edom untuk memilikinya. Bukankah Tuhan telah menjanjikan bahwa suatu saat kelak Israel akan kembali memiliki tanah perjanjian? Sementara penghukuman yang akan Edom terima adalah kehilangan pegunungan yang menjadi tempat tinggal mereka. Sebaliknya pada perikop selanjutnya kita akan melihat pengharapan atas kembalinya gunung-gunung Israel sebagai tempat tinggal umat Tuhan. Tuhan akan menyatakan keadilan-Nya atas para musuh-Nya, yang sengaja membuat umat-Nya menderita. Tidak pernah ada musuh Tuhan yang tinggal berjaya. Sebaliknya umat-Nya yang bertekun dan setia kepada-Nya, serta tidak kompromi dengan dosa akan melihat pula belas kasihan dan pengampunan-Nya, bahkan tindakan penyelamatan yang Tuhan akan lakukan atas mereka.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |