Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/08

Sabtu, 8 September 2007

Kisah Para Rasul 23:1-11
Mempertanggungjawabkan iman

Judul: Harus cerdik Sejak semula Tuhan Yesus mengatakan bahwa hidup beribadah dan memberitakan Injil tidaklah mudah. Itu pun kita alami kini dan di sini. Kegiatan kesaksian dan pemberitaan Injil, bahkan kegiatan persekutuan dan pelayanan akan semakin dipersulit. Beberapa perangkat peraturan sudah disiapkan untuk membendung bahkan melarang kegiatan pekabaran Injil. Apa kita mesti berhenti? Tentu tidak! Namun kita harus mencari cara yang baru, cara yang tepat.

Paulus menggunakan strategi \'memecah kekuatan\' untuk menghadapi massa yang hendak menangkap dan membunuh dia. Mereka sesungguhnya terdiri dari dua golongan yaitu Saduki yang menolak adanya kebangkitan orang mati, dan Farisi yang mengakui adanya kebangkitan. Melihat keadaan demikian, Paulus menyatakan pendiriannya bahwa dia termasuk golongan Farisi. Maka dengan serta merta ia mendapat dukungan dari golongan Farisi. Sehingga terpecahlah kekuatan dua golongan yang tadinya terfokus ingin mengadili Paulus. Kini kekuatan itu terbagi menjadi dua bagian, dan keduanya kemudian berseteru mempertahankan pendiriannya. Perseteruan hebat yang sampai membuat kepala pasukan khawatir bila mereka menganiaya Paulus.

Sungguh cerdik Paulus! Taktiknya membuat dia bisa keluar dengan selamat dari situasi yang kritis itu. Cerdik yang bermakna pintar cari akal untuk meloloskan diri dari situasi yang sulit, putar otak untuk mencari celah yang dapat ditembus. Ia tidak nekad dan berpikir pendek, "Mengapa mesti takut memberitakan Injil? Kalau mati kan pasti masuk surga?" Itu memang berani, tetapi konyol!

Sebagai murid Tuhan, kita menyandang tugas untuk memberitakan Injil, entah secara langsung atau melalui hidup keseharian kita. Kiranya kita pun belajar untuk cerdik. Jangan sampai tangan kita dibelenggu dan mulut kita dibungkam hanya karena kesembronoan kita dalam menggunakan cara yang tepat dalam pewartaan Injil. Namun jangan melenyapkan keberanian kita karena Allah pasti menyertai kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org