Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/03

Senin, 3 September 2007

Kisah Para Rasul 21:1-14
Kesetiaan memberitakan Injil

Judul: Tahu kehendak Tuhan Pendapat bahwa hidup aman dan nyaman merupakan kehendak Tuhan bagi orang percaya, masih sering ditekankan. Padahal pengajaran ini masih belum utuh, sebab Tuhan juga mengizinkan umat-Nya bertemu dan bergumul dengan-Nya dalam penderitaan!

Rasa khawatir bila Paulus akan mengalami penderitaan, membuat para murid menafsirkan bisikan Roh Kudus sebagai peringatan bagi Paulus agar tidak pergi ke Yerusalem (4). Di satu sisi, Paulus menunjukkan teladan dalam ketaatan pada Roh Kudus dan kerendahan hati dalam menerima saran para murid. Ini berbeda dari sikap hamba Tuhan yang sering mengklaim suaranya sendiri sebagai suara Roh Kudus yang tidak bisa dibantah. Namun demikian, Paulus juga jeli. Ketika Nabi Agabus bernubuat tentang penderitaan yang akan menimpa dia di Yerusalem, ia tidak menjadi gentar (10-14). Bukan karena tidak percaya, tetapi ia menyadari panggilan pelayanannya. Nubuat Agabus merupakan peringatan dari Roh Kudus agar Paulus waspada, dan bukan perintah agar ia menghindari penderitaan di Yerusalem. Maka permintaan para murid agar Paulus tidak pergi ke Yerusalem sepenuhnya merupakan keinginan manusia, dan bukan suara Tuhan! Ia tidak melihat jalan yang mudah dan aman sebagai kehendak Tuhan bagi dirinya. Ketetapan hatinya untuk tetap ke Yerusalem menunjukkan kepatuhannya pada suara Roh Kudus. Sebab peringatan dari Roh Kudus bertujuan untuk mempersiapkan Paulus, dan bukan untuk menghentikan dia!

Memang mudah dan enak untuk menyatakan bahwa kehidupan yang mudah, makmur, dan sejahtera merupakan kehendak Tuhan. Sebaliknya pertanyaan bertubi-tubi kita tujukan pada Tuhan, jika kita menemui penderitaan! Namun pengalaman Paulus menolong kita untuk memahami, bahwa adakalanya Tuhan mengizinkan penderitaan sebagai bagian dari proses untuk melatih kita taat pada kehendak-Nya. Jika demikian, tentu saja tidak ada pilihan lain selain taat dan menerima kehendak-Nya diberlakukan dalam hidup kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org