Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/09/02 |
|
Sabtu, 2 September 2006
|
|
Judul: Hak dan kewajiban Mungkin ada jemaat Roma yang mempersoalkan surat Paulus, dengan nada kurang simpatik, "Mengapa Paulus begitu nyinyir dalam suratnya kepada kita?" "Lihat, begitu panjang ia membeberkan ajarannya. Tak kurang panjangnya pula nasihat-nasihat moralnya. Memangnya, siapa sih Paulus itu? Apa urusannya dengan kita? Apa kita kekurangan pengajar yang berhikmat?" Paulus memang tidak mempunyai andil secara langsung dalam mendirikan jemaat di Roma. Namun sebagai rasul Kristus (1:1, 15:16), ia memiliki otoritas untuk mengajar dan menasihati mereka. Sama seperti jemaat lainnya, jemaat Roma, juga mempunyai masalah yang sangat serius, yaitu hubungan antara orang-orang Kristen Yahudi dengan orang-orang Kristen nonYahudi di dalam jemaat. Justru Paulus menyatakan bahwa ia mengemban tugas sebagai pelayan atau rasul Kristus bagi bangsa-bangsa lain. Tugasnya memberitakan Injil (16,19) dan memimpin bangsa-bangsa lain kepada Kristus (18). Kerasulan Paulus diteguhkan dengan tanda-tanda (19; bnd. 2Kor. 12:12) yang menunjukkan bahwa Kristus sendirilah sesungguhnya yang mengerjakan itu semua melalui dirinya. Paulus berbesar hati atas panggilan kerasulannya karena ia dikaruniai kehormatan memberitakan Injil di tempat-tempat yang belum mendengar Injil (Rm. 15:20-21). Dengan menegaskan kerasulan-Nya, Paulus menyatakan kerinduannya bersekutu dengan mereka, sehingga mereka boleh mendukung rencana pelayanannya ke Spanyol (24). Teladan Paulus yang patut kita ikuti adalah hak dan kewajiban tidak dicampuradukkan. Ia berhak didengar, namun ia tidak memaksa. Ia berkewajiban menginjili orang nonYahudi, ia melibatkan jemaat Roma untuk mendukung pelayanan mulia ini. Renungkan: Kasih memungkinkan kita untuk saling peduli dan memperhatikan keadaan saudara-saudara seiman. Kasih mendorong kita untuk bersekutu dan saling berbagi berkat.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |