Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/29 |
|
Sabtu, 29 Agustus 2009
|
|
Judul: Injil bagi pasangan hidup Tak perlu pergi jauh untuk PI. Lihat orang yang terdekat di sisi-mu! Pasangan hidupmu. "Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya" (1Kor. 7:14) Ayat ini ditulis untuk pasangan hidup yang belum percaya kepada Yesus. Bagi Anda, yang memiliki pasangan hidup yang belum percaya, inilah panggilan Allah dalam hidup pernikahanmu. Kesadaran akan pernikahan sebagai panggilan Allah akan membawa banyak keluarga Kristen terselamatkan dari perceraian. Simaklah surat imajiner ini: Anakku, ibu mungkin tidak bisa menyelami betapa sakitnya hatimu saat ia mengatakan lebih baik hidup sendiri-sendiri saja. Mudah-mudahan air mataku dapat meringankan sedikit penderitaanmu saat ini. Ibu dapat bayangkan betapa engkau \'iri hati\' kala dia lebih suka sms-an dengan teman istimewanya daripada mengobrol denganmu. Tak heran engkau lebih banyak giat di luar rumah sebab ia sering pulang malam. Engkau tekun untuk mengajak dia ke gereja walaupun ia sangat tidak ingin beribadah. Anakku, engkau harus tetap mengasihi dia seperti ikrar pernikahanmu di hadapan jemaat. Cintamu harus lebih besar daripada masa kalian pacaran dulu. Ingat firman Tuhan bahwa suami dikuduskan oleh isterinya. Berarti kau harus terus menerus berdoa agar Tuhan bermurah hati memberi dia kesempatan untuk berjumpa dengan Yesus secara pribadi. Tunjukkanlah kasih Ilahi dalam perkataan dan perbuatanmu. Layanilah dia dengan istimewa. Duduklah mengobrolkan hal-hal kesukaannya. Masaklah makanan kesukarannya. Ajaklah anak-anak berdoa bersama dia menjelang tidur. Rencanakan jalan-jalan bersama dengan keluarga-keluarga lain. Liburan ke pantai juga baik karena seingat ibu dia sangat suka berenang dan memancing. Jangan jemu-jemu mencari waktu untuk berdua saja dengannya. Kiranya Tuhan memberkati ketulusan hatimu. Doa ibu, kalian segera rukun kembali. Salam, ibumu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |