Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/08/25 |
|
![]() |
|
Senin, 25 Agustus 2025 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)
|
|
Harta melimpah sering dianggap sebagai jaminan hidup. Sehingga, banyak orang mengarahkan hidupnya untuk mengumpulkan harta kekayaan yang berlimpah. Hal ini juga terlihat dari seseorang, di antara orang banyak itu, yang meminta Yesus berkata kepada saudaranya supaya saudaranya berbagi warisan dengannya (13). Bertemu dengan Yesus, tetapi orientasinya harta warisan? Yesus mengingatkan supaya berjaga-jaga dan waspada terhadap segala ketamakan karena orang yang berorientasi kepada kekayaan akan rentan menjadi orang tamak. Harta berlimpah tidak menjadi jaminan hidup karena hidupnya tidak berasal dari kekayaan itu (15). Ingat, kekayaan bisa membeli kebutuhan hidup, tetapi tidak bisa membeli hidup itu sendiri! Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan tentang orang kaya yang tanahnya berlimpah-limpah hasilnya (16). Ia bertanya dalam hatinya apa yang harus ia lakukan karena tidak mempunyai tempat menyimpan hasil tanahnya (17). Kemudian, ia menemukan solusinya dengan merombak lumbung-lumbungnya dan mendirikan yang lebih besar. Bukankah dia bijaksana karena mampu menemukan solusi permasalahannya? Bukankah menimbun harta yang berlimpah merupakan kehormatan dan kemegahan? Dia menganggap hidupnya sudah terjamin sehingga ia berkata kepada dirinya sendiri, "..., engkau memiliki banyak harta, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah, dan bersenang-senanglah!" (19). Namun bagi Yesus, hal itu adalah kebodohan karena hidup orang itu berpusat pada dirinya sendiri. Orang itu tidak sadar akan keterbatasannya karena Allah dapat mengambil jiwanya (20). Ia menimbun harta bertahun-tahun, tetapi tidak menyadari untuk apa ia hidup. Ia dapat mempersiapkan kebutuhan hidupnya selama bertahun-tahun, tetapi tidak dapat membeli tahun-tahun kehidupan. Pada akhirnya, ia mengumpulkan banyak harta untuk dinikmati orang lain. Bersyukurlah atas kelimpahan yang kita miliki dengan mengembangkan talenta dan menjadi berkat bagi orang lain. [MRG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |