Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/08/25 |
|
Jumat, 25 Agustus 2006
|
|
Judul: Karunia untuk melayani Di tengah zaman dengan semangat individualisme yang tinggi, kesatuan gereja sebagai tubuh Kristus sedang terancam. Banyak orang Kristen cenderung memilih untuk mengikuti egonya sendiri. Padahal gereja yang sehat sadar bahwa setiap umat percaya adalah anggota tubuh Kristus. Anggota-anggota tubuh Kristus diikat melalui sendi-sendi fundamental, yaitu karunia rohani yang diberikan untuk saling melayani dan membangun (8), dan kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama (9-11). Setiap anggota tubuh Kristus memiliki karunia rohani, entah itu bernubuat, melayani, mengajar, menasehati, dlsb. Karunia tersebut diberikan Kristus supaya jemaat dapat saling membangun dan menguatkan, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik, sehat, dan efektif. Ada tiga prinsip utama mengenai karunia rohani. Pertama, setiap karunia hendaknya dipraktikkan untuk membangun jemaat. Karunia bukan untuk kebanggaan atau untuk disimpan. Setiap penerima karunia memiliki tanggung jawab khusus untuk melayani sesama. Kedua, setiap anggota jemaat hendaknya menerima dengan rela hati karunia yang telah diberikan kepadanya dan melakukan pelayanan sesuai dengan karunia itu. Jika Tuhan memberikan karunia untuk bernubuat, bernubuatlah. Jika Tuhan tidak memberikan karunia mengajar, janganlah mengajar. Ketiga, praktikkan karunia rohani dengan kerelaan, kesungguhan, dan sukacita. Melayani Tuhan menuntut sikap yang benar. Jangan melayani Tuhan dengan bersungut-sungut dan asal-asalan. Berikan yang terbaik kepada-Nya. Kasih adalah landasan kedua dari gereja yang sehat. Kasih terhadap sesama anggota tubuh Kristus harus diekspresikan dengan jujur, menjauhi tindakan jahat dan melakukan yang baik, menunjukkan semangat persaudaraan, saling memberi hormat, dan selalu bersemangat di dalam melayani Tuhan. Renungkan: Bagaimanakah aku bersikap terhadap karunia yang Tuhan telah berikan kepadaku?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |