Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/23 |
|
Jumat, 23 Agustus 2013
|
|
Judul: Terlibat atau menghindar? Nyanyian ini juga menyatakan pengucapan syukur atas pahlawan-pahlawan yang siap berperang bagi Israel, yang menawarkan diri dengan sukarela (2, 9). Mereka berasal dari suku Efraim, Benyamin, Makhir (bagian dari suku Manasye), Zebulon, dan Isakhar. Sungguh berbeda dengan Zebulon dan Naftali, yang bahkan berani mempertaruhkan nyawa mereka dalam peperangan ini. Yael, istri Heber, juga dipuji atas tindakannya (24-27). Tidak ada rasa takut di dalam dirinya, ia hanya melihat kesempatan untuk membinasakan musuh Israel. Akan tetapi, ada juga suku-suku yang menolak untuk ikut berperang yaitu Ruben, Gilead, Dan, dan Asyer (15-17). Suku Ruben terlalu banyak pertimbangan, orang Gilead tidak merasa perlu bergabung dalam konflik itu karena mereka tinggal di seberang Sungai Yordan, suku Dan tampaknya sibuk dengan bisnis mereka, dan suku Asyer enggan meninggalkan rumah mereka. Keengganan untuk ikut berperang ternyata dimurkai Tuhan, karena Tuhan sampai mengutuk kota Maros (23) yang tidak bersedia terlibat dalam karya Tuhan, yaitu dalam peperangan melawan musuh. Mereka dikutuk karena tidak mau menunjukkan kepedulian kepada saudara-saudara mereka yang sedang berjuang menggenapi rancangan Tuhan bagi saudara-saudara mereka. Sibuk, pasif, malas, dan banyak hal lain dapat menjadi alasan bagi orang-orang yang mau menghindari keterlibatan dalam karya Allah di dunia ini. Sebab itu penghargaan jatuh hanya kepada orang-orang yang mau peka dan taat mendengar panggilan Allah. Adakah panggilan Tuhan untuk terlibat dalam karya-Nya menghampiri Anda? Bagaimana jawaban Anda? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |