Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/22 |
|
Kamis, 22 Agustus 2013
|
|
Judul: Barak Barak sebenarnya telah menerima perintah Tuhan untuk bergerak maju melawan Sisera, panglima Kanaan. Tuhan pun sudah memberikan jaminan bahwa Barak akan mengalahkan Sisera (6-7). Namun meski ada jaminan Tuhan, Barak tidak cukup percaya diri –bahkan mungkin gentar– untuk maju. Ia hanya mau maju jika Debora ikut maju juga (8). Padahal Debora tidak punya kemampuan berperang. Ia adalah istri (4), ibu (Hak. 5:7), dan nabiah (4). Apa yang sesungguhnya ditakutkan oleh Barak? Mungkin karena Israel telah berada di bawah penindasan Kanaan selama dua puluh tahun atau karena Kanaan punya pasukan perang. Namun apa pun yang ditakutkan oleh Barak, Debora akan menemani Barak. Namun Debora mengingatkan bahwa peperangan itu justru akan membuat nama Debora besar dan harum karena kemenangan yang akan mereka terima. Kalau kita melihat kisah Barak, mungkin tampaknya Barak bukan seorang laki-laki yang beriman raksasa. Namun nama Barak kita temukan dalam Ibrani pasal 11 yang berisi daftar saksi-saksi iman, "Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi..." (Ibr. 11:32). Maka kita bisa melihat bahwa meski iman Barak hanya sebiji sesawi dan ia masih membutuhkan orang lain –dalam hal ini Debora– untuk memantapkan imannya, tetapi iman itu diarahkan pada Pribadi yang benar, yaitu Allah sendiri. Dan nyata kemudian, seluruh tentara musuh habis binasa (15) hingga tinggal Sisera, sang panglima, yang hidup. Ia pun kemudian mati oleh Yael, yang rumahnya dijadikan tempat pengungsian oleh Sisera. Memang tidak semua orang memiliki iman yang luar biasa, tetapi itu bukan hambatan untuk maju. Yang penting, jangan duduk berpangku tangan melainkan bergerak maju seraya mengarahkan iman kepada Allah yang Perkasa dan Maha kuasa. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |