Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/08/21

Kamis, 21 Agustus 2014

Yeremia 2:1-19
Menggali kolam bocor

Judul: Menggali kolam bocor
Tuhan mengutus para hamba-Nya dalam ruang sejarah dengan berbagai peristiwa dan masalahnya. Tuhan pun mengutus Yeremia ke tengah-tengah masyarakat zamannya yang bobrok dalam berbagai sendi kehidupan, termasuk dalam bidang keagamaan.

Bacaan hari ini menyoroti hubungan yang tidak lagi mesra antara Tuhan dan umat-Nya. Tuhan mengungkapkan kekecewaan hati-Nya. Betapa mudah umat yang telah dipilih-Nya mendua-hati. Mereka diingatkan akan hubungan kasih yang terjalin dalam peristiwa pembebasan dari Mesir dan pemeliharaan-Nya atas mereka dalam pengembaraan melalui padang gurun yang kering dan tandus (6). Namun, bagaimana sikap umat-Nya? Bagai pepatah, "Lupa kacang akan kulitnya", umat bukan berterima kasih atas kemerdekaan dan berkat-berkat-Nya, mereka malah mengkhianati Dia dengan mengikuti para ilah bangsa-bangsa sekitarnya (5, 7).

Parahnya, para imam dan nabi sebagai pemimpin umat juga melakukan pengkhianatan sama. Mereka yang mestinya jadi teladan integritas iman kepada Tuhan justru berpaling mengikuti ilah-ilah lain (8).Kegetiran yang dirasakan oleh Tuhan diungkapkan dengan membandingkan kelakuan umat-Nya dan kelakuan bangsa-bangsa lain: pernahkah ada bangsa yang mengganti ilah sesembahannya? Namun, "umat-Ku menukarkan kemuliaannya dengan apa yang tak berguna" (11). Tindakan bodoh ini diibaratkan dengan menggali kolam yang bocor dan tak dapat menampung air! (13).

Pada masa kini, boleh saja umat Tuhan mengklaim tidak lagi memuja berhala. Namun, benarkah kita tidak menduakan Dia? Bukankah popularitas, harta, dan kuasa, serta berbagai bentuk "berhala" baru acap kali menggeser kedudukan Tuhan dari hidup banyak manusia sekarang? Tanpa kecuali, umat yang sudah ditebus Kristus dan para pemimpinnya pun tidak kebal terhadap godaan demikian. Betapa menyedihkan bila kita berkompromi dalam iman dan integritas demi tawaran yang kerap menjerumuskan kita pada kekacauan dan kegalauan. Mari bertobat! Kembalilah bersandar hanya pada Dia!

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org