Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/08/19 |
|
Minggu, 19 Agustus 2007
|
|
Judul: Hukuman atas penghasut dosa Dosa perzinaan mendapatkan hukuman mati dalam Taurat. Kedua pelaku zina dihukum dengan dirajam. Hukuman itu terlihat kejam, tetapi adil karena pelanggaran terhadap ikatan perjanjian pernikahan akan menggoyahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Prinsip inilah yang mendasari perintah Tuhan bagi Israel agar membasmi Midian. Pada pasal 25, kita membaca bahwa banyak orang Israel terjebak pada penyembahan berhala Baal Peor, oleh karena bujuk rayu dari perempuan-perempuan dewasa Midian (Moab). Dosa yang diperbuat Israel sungguh lebih jahat dari pada perzinaan biasa, karena mengkhianati Tuhan sendiri dengan jalan berzina bersama para perempuan kafir. Mereka telah melanggar Perjanjian Sinai: "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku" (Kel. 20:3). Oleh karena itu penghukuman terhadap pihak Israel pada waktu itu sungguh dahsyat. Umat Tuhan harus dibersihkan dari noda dosa yang merusak dan akhirnya membinasakan mereka. Kini giliran pihak musuh, yang telah memperdaya Israel, akan menerima ganjarannya. Inilah perang suci, yang diperintahkan Tuhan dan ditandai dengan kehadiran Imam Pinehas dan beberapa peralatan kemah suci (Bil. 31:6), untuk menghukum semua pelaku kejahatan tersebut. Keadilan Allah dinyatakan, sama seperti saat Ia menghukum Israel atas kejahatan mereka. Perang ini adil karena orang yang tidak bersalah tidak ikut dibinasakan (18). Selesai perang kudus, semua yang terlibat di dalamnya perlu menyucikan diri (19-24) karena sesuai Taurat, setiap orang yang menyentuh mayat menjadi najis. Ini menjadi peringatan bagi semua pasukan Israel bahwa hak memberi atau mengambil hidup, ada pada Tuhan. Syukur kepada Tuhan, di dalam Kristus kita diperintahkan untuk mengasihi sesama kita, bahkan para musuh kita. Penghukuman adalah hak Allah. Kita harus menjaga kekudusan dan kemurnian hati kita dengan tidak menyimpan dendam atau motivasi jahat lainnya. Kristus memberi diri-Nya agar manusia boleh selamat dan hidup kudus bagi-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |