Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/08/10 |
|
Kamis, 10 Agustus 2006
|
|
Judul: "Tua-tua keladi" Iman Kaleb kepada Tuhan telah terbukti, ketika ia bersama Yosua menjadi anggota dua belas pengintai. Karena imannya, ia mengambil sikap berseberangan dengan sepuluh pengintai yang lain. Mereka pesimis dan melihat kesulitan dan persoalan saja jika Israel memasuki Tanah Perjanjian (14:7-8; lih. Bil 13:1-30). Kini di usia senja, Kaleb tetap taat dan setia kepada Tuhan, ia makin siap menuai janji Allah dan memperoleh Hebron sebagai miliknya (Yos. 14:9-12). Iman Kaleb kembali diuji sebab Hebron masih dikuasai suku Enak yang sangat perkasa (14:12, 15:13-14). Juga tanah Hebron tidak seluruhnya subur sehingga harus diolah lagi (15:19). Perjuangan ini berat bagi Kaleb. Sebenarnya dapat dimaklumi, jika Kaleb yang berusia delapan puluh lima tahun, memilih menghindari perjuangan berat itu dan berkata, "Aku sudah terlalu tua untuk hal-hal ini. Aku mau menghabiskan waktuku dengan tenang dan bermain dengan cucu-cucuku." Namun, Kaleb tidak memilih itu. Kita justru membaca keteguhan iman Kaleb dalam memegang janji Tuhan dan semangatnya yang tidak mengendur saat menghadapi tantangan. Inilah ciri iman sejati. Iman sejati bukan hanya dimiliki Kaleb sendiri melainkan terdapat juga pada diri keponakannya, Otniel (17). Di balik keteladanan iman Kaleb, kita melihat anugerah dan kasih kuasa Allah yang menopangnya. Bukan itu saja, Kaleb memiliki respons yang luar biasa terhadap janji Tuhan. Ia tetap taat dan setia mengikut Tuhan sampai usia senja. Dalam perjuangannya mengikut Tuhan, Kaleb tidak menghindari masalah melainkan menghadapinya dengan tetap fokus kepada Tuhan dan janji-Nya. Jika usia Anda mulai senja, jangan kendur semangat dan daya juang iman. Jika Anda masih muda, tempalah diri agar makin tua makin jadi alat Tuhan. Tantangan: Usia tua bukan halangan bagi kita berjuang, usia ini justru saat tepat memberi teladan bagi anak dan cucu kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |