Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/08/09 |
|
![]() |
|
Sabtu, 9 Agustus 2025 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)
|
|
Setiap orang bisa marah. Ada yang marah karena niat baiknya tidak mendapat respons positif, ada pula yang marah karena diperlakukan secara tidak adil. Semua alasan ini wajar, tetapi tindakan yang dilakukan setelahnya dapat mengundang masalah. Tidak sedikit orang yang karena marah mengutuk, mengancam, bahkan tidak segan-segan berdoa agar Tuhan menghukum dan menghancurkan orang yang membuatnya marah. Yakobus dan Yohanes sangat marah kepada orang-orang Samaria di suatu desa sampai-sampai mereka meminta persetujuan Yesus agar mereka menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka (54). Kemarahan kedua murid Yesus itu didorong oleh penolakan orang-orang Samaria itu terhadap Yesus yang hendak melewati desa mereka. Alasannya adalah karena pada saat itu Yesus sedang berjalan ke Yerusalem (53). Alasan ini mungkin sedikit membingungkan. Dalam hal ini, kita perlu ingat konteks pada masa itu: orang Yahudi dan orang Samaria tidak bergaul satu sama lain (Yoh. 4:9); orang Yahudi beribadah di Yerusalem, sedangkan orang Samaria di Gunung Gerizim (Yoh. 4:20). Maka, tidak diterimanya Yesus yang adalah seorang Yahudi yang hendak melewati daerah Samaria untuk pergi ke Yerusalem dapat terlihat sebagai hal yang wajar. Marah sampai meminta Tuhan untuk menghukum orang lain jelas bukan sikap yang diperkenankan Tuhan. Jika sebelumnya Ia menegur para murid untuk tidak melawan orang yang tidak melawan mereka (Luk. 9:50), kini Ia juga menegur mereka untuk tidak mengutuk orang yang menolak Dia sekalipun (55). Marah sampai mengutuk tidak menguntungkan karena kita terlalu berfokus pada kepentingan diri sendiri dan bersikeras pada hal-hal yang bertentangan dengan apa yang kita bela. Tuhan tidak menghendaki kita untuk membela-Nya dengan marah. Sebaliknya, Tuhan berkata, "Kasihilah musuh-musuhmu" (Luk. 6:27). Mari kita saling mendoakan agar setiap orang dapat saling memahami dan mencari solusi bersama. [EMR] Baca Gali Alkitab 6 Sudah cukup lama Tuhan Yesus melayani dan sudah cukup lama murid-murid-Nya mengikuti Dia. Maka, bukankah semestinya mereka sudah bisa melakukan hal-hal yang serupa seperti yang Dia lakukan? Sebagaimana Ia mengajar, mereka dapat memberitakan Injil; sebagaimana Ia menyembuhkan banyak orang sakit, mereka dapat menyembuhkan orang sakit di segala tempat (Luk. 9:6). Jadi sebagaimana Ia mengusir roh jahat, bukankah dengan kuasa yang sama mereka dapat mengusir roh jahat juga? Namun, kenyataannya, apa yang terjadi? Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |