Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/08/09 |
|
Sabtu 9 Agustus 2008
|
|
Judul: Yang lemah dikuatkan Doa yang Tuhan dengar adalah doa yang datang dari kerendahan hati. Salah satu wujud kerendahan hati adalah memiliki sikap peduli pada orang yang lemah (ayat 2a). Sikap itu muncul karena ia sendiri sadar bahwa dirinya penuh kelemahan dan butuh pertolongan juga. Doa orang yang seperti ini pasti diperkenan Tuhan. Sikap seperti ini menyatakan keterbukaan untuk menerima tangan pengasihan Tuhan yang siap menolong dia. Sikap rendah hati ini juga ditunjukkan pemazmur dalam bagian selanjutnya (ayat 5-10). Di hadapan Tuhan ia menyadari dosa-dosanya. Ia mengakui bahwa ia tak sanggup menghadapi para musuh yang merencanakan kecelakaannya dan yang menertawakan penyakitnya. Sangat mungkin mereka menghinanya dengan mengatakan bahwa ia sakit karena Tuhan menulahinya. Yang lebih menyakitkan adalah ketika sahabat karib sendiri mengkhianatinya (ayat 10). Dengan penuh keberanian, pemazmur meminta pertolongan Tuhan agar ia sanggup menghadapi para musuhnya. Keberanian itu bukan muncul dari kesombongan, sebaliknya dari sikap yang rendah hati dan tulus (ayat 13). Dengan kata lain, pemazmur percaya bahwa Tuhan melihat motivasi hatinya dan berkenan kepada dia. Mazmur ini ditutup dengan suatu pujian (ayat 14), yang sekaligus menutup rangkaian buku pertama mazmur-mazmur (ayat 1-41). Rangkaian mazmur yang didominasi permohonan ini ditutup dengan satu kesimpulan, bahwa Tuhan berkenan mendengar dan menjawab doa yang tulus dan dipanjatkan dalam kerendahan hati. Orang-orang seperti itulah yang akan mendapatkan pertolongan Tuhan pada waktunya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |