Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/08/06 |
|
![]() |
|
Rabu, 6 Agustus 2025 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)
|
|
Umumnya orang takjub ketika mereka melihat kejadian yang ajaib dan spektakuler. Pengusiran roh jahat dari seorang anak yang sakit bukan mukjizat pertama yang dilakukan Yesus dan disaksikan oleh orang banyak (Luk. 9:37-43a). Namun, ketakjuban mereka pada kebesaran Allah dikontraskan oleh Yesus dengan perkataan-Nya yang berikutnya. Saat orang-orang masih keheranan, Tuhan Yesus memberikan perintah penting kepada murid-murid-Nya agar mereka mendengarkan dan memperhatikan. Ia mengingatkan mereka akan penderitaan-Nya bahwa "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia" (44). Tujuan Yesus adalah tidak lain dari mengubah cara pikir para murid agar berbeda dari cara pikir orang banyak yang sekadar takjub akan perbuatan-Nya yang ajaib. Ia menghendaki agar para pengikut-Nya benar-benar mendengarkan-Nya dan memahami tujuan kedatangan-Nya, yaitu untuk menderita demi keselamatan manusia. Perintah Yesus merupakan bentuk peringatan bagi kita untuk berhati-hati terhadap kepalsuan dan kedangkalan iman. Seperti benih yang jatuh ke tanah yang berbatu-batu (lih. Luk. 8:13), firman Tuhan yang diterima dengan perasaan takjub saja hanya akan tampak dalam saat-saat gembira, tetapi akan layu, bahkan mati, dalam saat-saat susah. Lukas mencatat bahwa para murid tidak paham perkataan-Nya. Hal ini mungkin masih bisa dimaklumi karena artinya belum disingkapkan kepada mereka, mengingat bahwa peristiwa penyaliban Yesus belum terjadi pada saat itu. Namun, yang disayangkan adalah mereka tidak berani menanyakan arti perkataan Yesus (45). Kita tidak diajar untuk menjadi pengikut Yesus yang hanya takjub pada firman-Nya, juga yang tidak mengerti dan diam saja, tetapi yang terutama memahami dan mampu menghidupi firman dalam berbagai situasi kehidupan setiap hari. Dengan pemahaman yang benar, kita siap mengikuti Yesus sampai kapan pun. Mari kita setia mendengar dan memperhatikan firman Tuhan serta meminta pertolongan Tuhan untuk menuntun kita kepada kebenaran-Nya. [EMR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |