Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/08/05 |
|
Selasa 5 Agustus 2008
|
|
Judul: Orang benar mewarisi bumi Di Perjanjian Lama, yang disebut sebagai umat Tuhan adalah bangsa Israel. Kepada mereka, Tuhan telah memberikan tanah Kanaan sebagai tempat tinggal mereka, sesuai dengan janji-Nya kepada Abraham. Jadi mewarisi tanah merupakan tanda bahwa Tuhan menyertai dan memberkati mereka. Dengan tanah yang mereka miliki dan tinggali, mereka bisa membangun kehidupan yang makmur dan sejahtera. Janji Tuhan nyata bagi anak-anak-Nya (ayat 23-26). Namun, bukan hanya Tuhan memberkati dan memelihara mereka lewat tanah yang menjadi sumber kehidupan mereka, mereka juga harus menegakkan keadilan dan kebenaran bagi sesama umat Tuhan, bahkan juga bagi orang-orang asing yang tinggal di antara mereka (ayat 27-29). Mewarisi tanah merupakan anugerah sekaligus tanggung jawab. Ketidaksetiaan mereka dalam menjalankan sisi tanggung jawab itu akan mengakibatkan penghukuman. Salah satu hukuman yang paling keras, yang Tuhan bisa jatuhkan kepada umat-Nya, kalau mereka terus menerus berdosa dengan mengkhianati Tuhan, adalah kehilangan negeri perjanjian dan terbuang ke negeri orang lain (Ul. 28:64-68). Oleh sebab itu pemazmur mendorong umat Tuhan mempraktikkan hidup yang serasi dengan anugerah-Nya. Orang yang fasik, yang dengan sombong menjalani hidup dengan melawan Tuhan, tak akan memiliki masa depan (ayat 35-36, 38). Sebaliknya orang-orang yang hidup benar akan Tuhan pelihara (ayat 37, 39-40). Kalau hidup kita saat ini tertekan oleh ulah orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, bertahanlah dalam kesetiaan dan ketekunan iman. Pada waktunya Tuhan akan membalikkan keadaan. Mereka yang jahat justru akan hancur, sedangkan orang yang bersandar pada Tuhan akan menikmati pertolongan dan segala berkat-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |