Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/08/04

Senin, 4 Agustus 2025 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

Lukas 9:28-36
Di Atas Gunung

Apa arti penting sebuah gunung? Ketika Tuhan Yesus mengajak tiga murid-Nya untuk naik ke atas gunung, apakah itu karena gunung adalah tempat yang lebih baik untuk berdoa? Tentu, bukan itu persoalannya.

Di sepanjang catatan Alkitab, gunung berulang kali menjadi lokasi di mana Allah menyatakan diri-Nya dan kehendak-Nya. Di atas Gunung Sinai Musa melihat kekudusan TUHAN, dan di atas Gunung Horeb Elia melihat kebesaran TUHAN (lih. Kel. 19, 19:9-18). Kini, di atas gunung pula kemuliaanTuhan Yesus hendak diyatakan.

Tidak disebutkan nama gunung yang dimaksud, tetapi tempat itulah yang kemudian disebut sebagai "gunung yang kudus" (2 Ptr. 1:18) karena di situlah ketiga murid tersebut menyaksikan transfigurasi Tuhan Yesus. Rupa-Nya berubah dan jubah-Nya menjadi putih berkilauan (29). Figur-Nya didampingi oleh sosok dua nabi tersohor-Musa dan Elia-dan mereka membicarakan penggenapan perutusan Tuhan (30-31). Ini pemandangan yang sungguh sakral.

Pada saat itu terjadi, Petrus dan kawan-kawan belum memahami maknanya. Respons spontan Petrus kala itu jelas-jelas tidak selaras dengan maksud Tuhan. Yesus harus pergi ke Yerusalem, ke tempat penangkapan, penyiksaan, dan penyaliban-Nya, bukan berdiam dan berkemah di sana (33). Mereka ada di sana bukan untuk bercakap-cakap dengan tokoh historis, melainkan mendengarkan penyataan akan perkenanan Allah Bapa atas Anak-Nya (34-35).

Pengalaman di atas gunung membawa pelajaran penting bagi ketiga murid itu. Mereka menghayati tujuan kedatangan Tuhan Yesus. Di atas gunung itulah, Ia dimuliakan dalam cahaya kemuliaan Ilahi, dan di atas gunung pula, yakni Golgota (Mat. 27:33), Ia dimuliakan supaya dalam nama-Nya ada hidup yang kekal.

Kemuliaan Tuhan tampak nyata di depan mata kita, bukan di atas gunung atau tempat keramat mana pun, tetapi di dalam pendengaran akan firman Tuhan. Sekarang apa tindakan yang bisa kita lakukan? Bersediakah kita memuliakan-Nya dan mengikuti kehendak-Nya dengan setia sampai akhir? [SET]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org