Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/08/02

Sabtu, 2 Agustus 2025 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)

Lukas 9:18-22
Sang Ratu Adil

Gagasan Ratu Adil pernah populer pada misi mula-mula di Tanah Jawa. Kiai Sadrach Soerapranoto (1833-1924) memperkenalkan Tuhan Yesus Kristus sebagai Sang Ratu Adil. Pada masa Perang Jawa (1825-1830) dan setelahnya, paham Ratu Adil kembali populer di tanah Jawa. Ratu Adil disebut juga Mahdi (yang akan datang) atau Erucakra (panah cakra-simbol raja berkeadilan). Menarik, Kiai Sadrach di Karangyasa memakai simbol cakra, layaknya salib.

Injil hari ini menguak gagasan mesianis berdasarkan jawaban Petrus ketika menjawab pertanyaan Tuhan Yesus. Engkau adalah Mesias dari Allah. Pernyataan Petrus ini direspons Tuhan dengan larangan keras supaya mereka tidak memberi tahu siapa pun (21). Rupanya teologi mesianis kala itu menjadi isu politik yang ketat diawasi sehingga Petrus dan para murid diminta diam. Rupanya Tuhan Yesus sejak awal telah mewaspadai, jangan sampai teologi mesianis berubah wujud menjadi gerakan politik.

Dalam konteks penjajahan, hal itu wajar. Kedatangan Sang Mesias sangat ditunggu-tunggu. Petrus sendiri hingga dengan tegas menyebut Tuhan Yesus sebagai Sang Mesias. Namun, harus diingat bahwa misi Kerajaan Allah bukanlah misi gerakan politik duniawi. Artinya, gerakan pemuridan oleh Tuhan Yesus tidak berorientasi pada politik praktis. Sebaliknya, justru jalan bela rasa kemanusiaan hingga jalan penderitaan dan penolakan. Kerajaan Allah adalah Kerajaan Yang Sungsang! Pikiran manusia dijungkirbalikkan supaya mampu memahami kehendak Allah. Yesus, Sang Mesias, Sang Ratu Adil adalah Ia yang rela menderita, mati disalib, dan bangkit pada hari ketiga.

Penderitaan dan kematian mendapat makna khusus dari Tuhan Yesus. Siapa pun yang mengikuti jalan hidup-Nya akan menemukan makna baru dari setiap penderitaan hingga kematiannya. Apalagi rutin menikmati makanan ilahi dalam perjamuan, makin nyatalah perihal kekekalan energi. Dalam diri manusia ada energi ilahi yang kekal sebagaimana tampak dalam kisah kebangkitan. Kematian bukanlah akhir kehidupan, tetapi pintu menuju hidup kekal! [SET]


Baca Gali Alkitab 5

Lukas 9:18-22

Orang yang terkenal tentu saja adalah orang yang dikenal oleh banyak orang. Namanya disebut di mana-mana dan cerita tentang orang itu tersebar ke mana-mana. Namun, seberapa banyakkah dari sekian banyak orang yang menyebut nama besarnya dan menyebarkan berbagai cerita yang spektakuler tentang dia, yang mengenal orang terkenal itu secara benar sesuai dengan kenyataan?

Demikian pula, seberapa banyak dari kita yang menyebut nama Yesus Kristus dan menyebarkan berita Injil sungguh-sungguh mengenal-Nya secara benar sesuai dengan kebenaran?

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa yang datang kepada Yesus, lalu apa yang Yesus tanyakan kepada mereka? (18)
2. Apa jawaban mereka? (19)
3. Apa pertanyaan kedua Yesus dan apa jawaban Petrus? (20)
4. Apa yang diperingatkan oleh Yesus kepada mereka, dan apa alasan-Nya? (21-22)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bagaimana seharusnya kita mengenal Tuhan: menurut kata orang atau menurut kita sendiri?
2. Apakah yang dikatakan orang-orang tentang Tuhan pasti benar? Mengapa, atau mengapa tidak?
3. Benarkah jawaban Petrus? Jika ya, apa arti jawabannya?
4. Bagaimana kita bisa mengenal Tuhan secara benar?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana Anda dapat memperdalam perenungan dan waktu teduh pribadi Anda?
2. Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus yang adalah Mesias, apa yang akan Anda perbuat dalam hidup Anda?

Pokok Doa:
Puji syukur atas karya penebusan Kristus dan bertekad untuk mengenal-Nya secara lebih dekat.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org