Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/07/26

Sabtu, 26 Juli 2025 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)

Lukas 8:19-21
Anggota Keluarga Allah

Tidakkah kita akan bangga jika kita adalah kerabat seorang yang terkenal. Tentu, kita akan berusaha sebisa mungkin berjumpa dengannya dan berada dekat dengannya. Kita bangga akan kesuksesannya, sebagai anggota keluarga, di depan semua orang.

Mungkin ini juga yang dirasakan oleh ibu dan saudara-saudara Yesus. Mereka ingin bertemu dengan Yesus, tetapi terhalang oleh banyaknya orang yang hadir untuk mendengarkan pengajaran Yesus (19). Kehadiran mereka disadari oleh orang-orang itu dan diberitahukan kepada-Nya (20).

Akan tetapi, jawaban Yesus sungguh di luar dugaan. Bukannya meminta mereka masuk untuk bertemu dengan-Nya, Ia malah menegaskan bahwa ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya adalah mereka yang mendengarkan dan melakukan firman Allah (21).

Kembali Yesus menegaskan pentingnya pendengaran akan firman Tuhan. Siapa pun yang mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya memiliki relasi istimewa dengan Kristus. Ibu dan saudara-saudara Yesus bukan hanya orang terdekat Yesus, melainkan orang-orang yang mengenal dan dikenal Yesus dengan sangat baik. Demikian pula, siapa pun yang mendengarkan dan melakukan firman Tuhan, mereka adalah orang-orang yang mengenal Allah dan dikenal oleh Allah. Merekalah keluarga Allah.

Kita menjadi anggota keluarga Allah bukan karena kita Kristen. Pengenalan akan Tuhanlah yang menyatukan kita menjadi keluarga kerajaan Allah. Saat kita hidup berdasarkan firman, tidak hanya cara hidup kita menjadi makin baik, tetapi kerinduan kita akan Allah juga menjadi makin mendalam. Kita akan menjadi pribadi yang senang untuk menemui Allah dan mendengarkan-Nya. Kita akan makin memahami kehendak dan rencana Allah dalam hidup kita. Kita tidak akan mudah mengeluh, malahan akan mengucap syukur senantiasa. Menjadi orang Kristen bukanlah hal yang mengecewakan. Sebaliknya, mengenal Allah adalah hal yang sungguh membanggakan.

Dengarkan dan lakukanlah firman Tuhan! Itulah tanda yang membuktikan bahwa kita adalah anggota keluarga Allah. [MAR]


Baca Gali Alkitab 4

Lukas 8:16-18

Secara harfiah, pelita adalah wadah kecil yang diisi dengan bahan bakar minyak dan sumbu yang dinyalakan bukan hanya sebagai pajangan, melainkan sumber penerangan. Secara figuratif, pelita adalah firman Tuhan yang menerangi hidup kita dan menuntun kita kepada kebenaran.

Maka, sebagaimana adalah hal yang logis untuk meletakkan pelita di tempat yang mudah dilihat, adalah hal yang benar bagi kita untuk mendengarkan dan melakukan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita. Sejelas cahaya pelita yang dapat dilihat oleh siapa saja, sejelas itu pula dampak dari pengenalan firman Tuhan harus terlihat pada diri kita.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang tidak dilakukan dan dilakukan semua orang yang menyalakan pelita? (16)
2. Apa yang akan terjadi pada segala sesuatu yang tersembunyi dan rahasia? (17)
3. Apa yang harus kita perhatikan, dan mengapa? (18)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa saja fungsi pelita yang adalah firman Tuhan?
2. Apa saja dampak dari pelita yang menyala bagi hidup kita?
3. Supaya pelita kita tetap menyala, apa yang harus kita dengarkan, dan bagaimana kita harus mendengarkannya?
4. Apa hasil yang kita harapkan dari pendengaran akan firman Tuhan?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana Anda akan berdoa kepada Tuhan agar hidup Anda selalu diterangi firman Tuhan?
2. Apa yang perlu Anda lakukan untuk menjaga terang firman Tuhan tetap menyala?

Pokok Doa:
Buatlah tekad untuk makin tekun dalam memahami pesan Allah dan mempraktikkannya melalui perubahan hidup.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org