Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/07/26

Senin, 26 Juli 2010

Kejadian 47:27-48:22
Menjelang akhir hidup

Judul: Menjelang akhir hidup
Saat bertemu kembali dengan Yusuf, Yakub menyatakan siap meninggal. Di luar dugaan, Yakub masih hidup tujuh belas tahun dalam kebahagiaan. Namun ia meminta Yusuf bersumpah agar tidak menguburkan dia di Mesir. Ia ingin dikubur bersama nenek moyangnya di tanah perjanjian. Inilah kesan dan pesan penting yang ditinggalkan Yakub dan menjadi teladan tentang keutamaan panggilan Ilahi bagi kehidupan anak-cucunya yang kelak membentuk umat Israel.

Sesuai permintaan Yakub, ketika Yakub jatuh sakit Yusuf membawa kedua putranya untuk beroleh berkat. Berkat yang diberikan orang yang lanjut usia merupakan bekal penting bagi generasi penerus. Yakub mengingat kembali janji yang ia terima dari Allah (48:4). Kedua anak Yusuf yang lahir dari ibu dan di tanah asing, dia angkat menjadi anak. Tindakan ini menunjukkan penegasan Yakub bahwa kedua anak Yusuf adalah pewaris panggilan Ilahi juga. Jika kita tak dapat mewariskan banyak hal kepada anak cucu kita, hal yang Yakub wariskan bukan saja cukup, tetapi sangat hakiki. Harta dalam bejana tanah liat, janji Allah, panggilan Ilahi, Injil, kisah hidup kekal dalam Yesus Kristus, merupakan hal-hal tak ternilai yang harus kita wariskan kepada generasi penerus.

Yakub buta di usia yang sudah uzur. Namun sebagai orang yang makin hari makin jelas menatap Tuhan dan mengikuti pimpinan-Nya, penglihatan imannya makin jelas. Hal ini tampak ketika Yakub memberkati Efraim dan Manasye. Hal yang terjadi pada dirinya yaitu sebagai anak kedua, tetapi mendapat berkat kesulungan, saat itu terulang dalam berkatnya kepada kedua anak Yusuf. Itulah hakikat berkat dan anugerah. Yang bukan apa-apa dijadikan apa-apa, yang apa-apa sesungguhnya bukan apa-apa (1Kor. 1:28). Hidup Yakub telah menyatakan itu, begitu pun hidup Yusuf yang bukan anak sulung, tetapi jadi yang utama dari semua anak Yakub.

Kisah umat Allah dalam PL, PB, dan kita kini, adalah kisah kedaulatan dan kasih Allah yang mengalir kepada mereka yang sesungguhnya tidak layak menerima berkat!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org