Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/07/25 |
|
Rabu, 25 Juli 2012
|
|
Judul: Penyertaan Tuhan Berdasarkan peristiwa yang terjadi padanya dan karena tempat ia tinggal saat itu bukanlah tempat keluarganya, maka kesempatan bagi Yusuf untuk menyimpang dari apa yang dianutnya, sangat terbuka. Namun Yusuf tidak berlaku demikian. Lalu, siapa yang peduli terhadap dirinya yang adalah orang asing, apalagi statusnya adalah budak? Jawabannya, Tuhan dan penyertaan-Nya. Penyertaan Tuhan jauh melampaui situasi yang dialami Yusuf. Ini terbukti pada karya Tuhan yang terjadi dalam hidup dan pekerjaannya di rumah Potifar (2-3). Memang banyak orang yang berhasil karena kerja kerasnya. Itu bagus. Namun perlu diingat, sebagai orang percaya, jauh lebih penting bagi kita untuk menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup dan pekerjaan kita. Penyertaan Tuhan juga tidak dibatasi faktor geografis. Semua tempat adalah milik-Nya dan Ia berkuasa di atasnya. Di negeri Mesir bahkan di dalam keluarga Potifar pun, ada karya Tuhan di dalamnya (1, 5-6). Tuhan dalam kasih-Nya, memberikan berkat kepada Yusuf sekaligus juga pada keluarga Potifar. Penyertaan Tuhan terjadi karena Ia adalah kasih adanya. Bukan karena jasa manusia, kemampuan atau kepintaran manusia, tetapi berdasarkan pada pribadi Tuhan sendiri. Hanya melalui anugerah Tuhan maka seseorang mendapatkan berkat-Nya. Bagaimana dengan perjalanan hidup dan pekerjaan Anda? Sudah seberapa jauhkah Anda menyadari penyertaan Tuhan di dalamnya? Selama Tuhan masih memberikan kesempatan, gunakanlah sebaik-baiknya untuk berkarya bagi-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |