Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/24 |
|
Kamis 24 Juli 2008
|
|
Judul: Doktrin salah, hidup salah Ada dua ciri utama kehidupan para guru palsu. Pertama, hidup dalam kesombongan atas kebenaran diri mereka. Mereka berani menghina pemerintahan Allah (ayat 10a) dan tidak segan menghujat kemuliaan/makhluk mulia (ayat 10b, merujuk kepada malaikat-malaikat baik). Bahkan Petrus mengontraskan keangkuhan para guru palsu ini dengan kelembutan malaikat-malaikat baik yang sebenarnya jauh lebih kuat dan berkuasa dari mereka (ayat 11, band. Yud. 8-10 yang konteksnya juga tentang guru palsu). Para guru palsu itu tak ubahnya seperti binatang yang tidak berakal (ayat 12). Binatang lebih memakai nalurinya daripada pikirannya, demikian juga para guru palsu itu lebih mengikuti naluri dosa mereka daripada dikontrol oleh kebenaran sejati. Kedua, hidup para guru palsu dikuasai oleh nafsu terhadap kesenangan dunia seperti pesta pora dan perzinahan (ayat 13-14). Bahkan mereka melatih hati mereka dalam keserakahan (ayat 14). Kata melatih ini mempunyai arti asli \'melatih seperti latihan atletik yang penuh disiplin.\' Betapa mengerikannya pola pikir dan cara hidup mereka! Perbuatan mereka seperti Bileam (Bil. 22-25) yang menempuh jalan kebinasaan (ayat 15, band. Bil. 22:32). Pikiran Bileam dipenuhi keserakahan dan nafsu untuk kepuasan dirinya semata. Akhirnya adalah kebinasaan dan penghukuman (ayat 12-13). Hidup di dunia yang penuh dengan pengumbaran hawa nafsu dan kenikmatan sementara membuat orang yang lemah jadi mudah jatuh (ayat 14). Kita diperingatkan untuk tidak meninggalkan "jalan yang benar" (ayat 15), yaitu yang sesuai dengan pengajaran firman Tuhan yang murni. Marilah tetap teguh dalam kebenaran (ayat 1:12) dan melatih diri dalam kekudusan sehingga "kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya" (ayat 3:14). Doktrin yang benar harus menghasilkan kehidupan yang mulia.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |