Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/07/22

Selasa, 22 Juli 2025 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)

Kisah Para Rasul 28:17-29
Kerjakanlah dengan Tulus

Di dunia ini dua tipe orang yang paling sulit untuk diberi nasihat adalah orang yang sedang jatuh cinta dan seorang pembenci (hater). Sampai kapan pun mereka diberi tahu, mereka tidak akan mau tahu karena apa yang mengisi pikiran mereka adalah apa yang mereka yakini sebagai kebenaran mutlak, terlepas dari apakah itu sesuai kenyataan atau tidak.

Orang-orang seperti inilah yang dihadapi Paulus. Orang-orang Yahudi di Yerusalem menangkap Paulus dan menyerahkannya ke tangan orang Roma (17). Mereka tidak menerima bahwa Paulus tidak melakukan kesalahan apa-apa dan boleh dilepaskan (18-19a).

Itulah kenapa dia naik banding kepada Kaisar dan berbicara kepada orang-orang Yahudi di Roma (19b-20). Mereka berkata bahwa mereka ingin mendengar apa yang menjadi ajaran Paulus dari dia sendiri (21-22). Ini adalah pertanda baik, bukan? Pada hari yang ditentukan, mereka datang dalam jumlah besar. Maka, berbicaralah Paulus untuk bersaksi tentang kerajaan Allah, juga berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus (23).

Pada akhirnya, apakah orang Yahudi di Roma lebih baik daripada orang Yahudi di Yerusalem? Sayangnya, tidak. Ada yang percaya dan ada yang tetap tidak percaya, sehingga mereka tidak mencapai kesesuaian (24-25).

Hal yang terlihat jelas dalam bacaan kitab ini adalah Paulus selalu berupaya untuk bertemu dengan orang-orang Yahudi, yakni kelompok yang telah menuduh, menolak, dan bahkan merencanakan pembunuhan terhadap dirinya. Ia tidak berusaha memenangkan simpati dari mereka, tetapi ia ingin mempertahankan kebenaran.

Dari kisah Paulus ini, kita disadarkan bahwa respons percaya atau tidak percaya akan selalu ada dalam pemberitaan firman Allah. Tugas kita adalah terus mengerjakan pemberitaan dengan hati yang tulus. Bukalah komunikasi dengan siapa saja dan jalinlah persekutuan dengan mereka yang mau mendengar.

Di dunia ini, orang-orang yang tidak mau mengerti dan tidak dapat memahami akan selalu ada. Namun, marilah kita menjadi orang-orang yang senantiasa berbicara dan bersaksi dengan tulus. [ANM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org