Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/07/22 |
|
Jumat, 22 Juli 2011
|
|
Judul: Penghukuman dan penyelamatan Oleh kedaulatan Tuhan, penduduk Yerikho dihukum. Semua harta benda mereka harus dimusnahkan, kecuali logam mulia yang harus dipersembahkan kepada Allah. Kategori semua benda ini adalah dikuduskan untuk Tuhan. Api yang membakar menghapus semua kenajisan. Bahkan di akhir kehancuran itu, Yosua menyampaikan kutuk agar Yerikho tidak akan pernah didirikan lagi (26) karena merupakan simbol perlawanan manusia terhadap Allah. Di sisi lain, Rahab dan keluarganya diselamatkan atas anugerah Allah. Pasal dua telah menjelaskan iman Rahab kepada Allah Israel. Rahab merespons anugerah Allah dengan imannya. Kesempatan bertemu dengan dua mata-mata dia gunakan untuk menyatakan imannya. Tidak demikian dengan para pemimpin dan penduduk kota itu, mereka menutup diri dan melakukan perlawanan. Kesempatan untuk berdamai selagi belum dikepung tidak mereka manfaatkan! Maka mereka pun harus menerima ganjaran. Kisah penghancuran Yerikho sering menjadi sarana kritik terhadap Allah yang dianggap kejam dan suka bila manusia menderita. Tuduhan itu tidak benar karena Allah hanya mengklaim milik-Nya, yaitu tanah Kanaan dan Yerikho yang telah disalahgunakan penduduknya bukan untuk hidup kudus melayani Dia, melainkan berdosa dalam segala kenajisannya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |