Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/07/22

Jumat, 22 Juli 2011

Yosua 6:12-27
Penghukuman dan penyelamatan

Judul: Penghukuman dan penyelamatan
Bagaimana tembok Yerikho bisa runtuh? Pasti kuasa Tuhan yang melakukannya! Seorang penafsir mengatakan bahwa Tuhan berdaulat mengendalikan hukum alam. Frekuensi getaran yang dihasilkan dari derap langkah pasukan Israel ditambah seruan nyaring mereka dan suara sangkakala, ternyata menghasilkan frekuensi getaran lipat ganda atas tembok tersebut. Alhasil hancurlah tembok tersebut. Mengapa penduduk Yerikho begitu mudah dikalahkan? Kuasa Tuhan jugalah yang menyebabkan kegentaran di hati mereka sebelum pengepungan. "Teror mental" yang mereka hadapi selama tujuh hari berturut-turut dan keruntuhan tembok yang mereka kira mampu melindungi mereka, membuat semangat mereka habis.

Oleh kedaulatan Tuhan, penduduk Yerikho dihukum. Semua harta benda mereka harus dimusnahkan, kecuali logam mulia yang harus dipersembahkan kepada Allah. Kategori semua benda ini adalah dikuduskan untuk Tuhan. Api yang membakar menghapus semua kenajisan. Bahkan di akhir kehancuran itu, Yosua menyampaikan kutuk agar Yerikho tidak akan pernah didirikan lagi (26) karena merupakan simbol perlawanan manusia terhadap Allah.

Di sisi lain, Rahab dan keluarganya diselamatkan atas anugerah Allah. Pasal dua telah menjelaskan iman Rahab kepada Allah Israel. Rahab merespons anugerah Allah dengan imannya. Kesempatan bertemu dengan dua mata-mata dia gunakan untuk menyatakan imannya. Tidak demikian dengan para pemimpin dan penduduk kota itu, mereka menutup diri dan melakukan perlawanan. Kesempatan untuk berdamai selagi belum dikepung tidak mereka manfaatkan! Maka mereka pun harus menerima ganjaran.

Kisah penghancuran Yerikho sering menjadi sarana kritik terhadap Allah yang dianggap kejam dan suka bila manusia menderita. Tuduhan itu tidak benar karena Allah hanya mengklaim milik-Nya, yaitu tanah Kanaan dan Yerikho yang telah disalahgunakan penduduknya bukan untuk hidup kudus melayani Dia, melainkan berdosa dalam segala kenajisannya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/07/22/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org