Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/07/21 |
|
Sabtu, 21 Juli 2012
|
|
Judul: Tetap taat dan setia Yusuf juga adalah seorang yang penuh kasih, khususnya kepada para saudaranya. Ini tampak ketika ia tidak menemui mereka di tempat yang dimaksud, Yusuf tidak langsung berbalik pulang. Ia mondar-mandir dulu mencari mereka (15), sampai didapatinya saudara-saudaranya itu di Dotan yang berjarak sekitar 30 kilometer ke arah Selatan dari kota Sikhem. Sungguh sebuah perjalanan yang sangat jauh hanya untuk melihat keadaan saudara-saudaranya saja, tetapi itu pun dilakukannya. Ironisnya, setelah susah payah Yusuf menemukan saudara-saudaranya itu, mereka malah menyusun rencana untuk membunuhnya. Ruben dan Yehuda sempat membela Yusuf dengan mengusulkan cara lain selain membunuh. Usul keduanya diterima oleh yang lain. Akhirnya, Yusuf dijual kepada orang Ismael, dan anak-anak Yakub membohongi ayah mereka soal Yusuf (31-32). Menariknya, pasal ini tidak ditutup dengan tangis perkabungan Yakub, melainkan perjalanan keadaan Yusuf yang semakin dekat dengan kerajaan Mesir. Ini menandakan bahwa jalan hidupnya tidak berakhir oleh karena kejahatan saudara-saudaranya. Justru melalui kejahatan itu, Yusuf sampai pada pintu gerbang masa depannya. Hal yang dapat diteladani dari kisah Yusuf ini adalah tetap memiliki ketaatan kepada Tuhan dan selalu berusaha mempraktikkan cinta kasih kepada sesama, sekalipun mereka berbuat jahat kepada kita. Seperti kata Paulus, "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Rm. 12:21), sehingga jalan Tuhan tetap terbuka di tengah-tengah kesulitan kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |