Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/07/20 |
|
![]() |
|
Minggu, 20 Juli 2025 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)
|
|
Ada pandangan: "Jika keadaanmu baik, berbuatlah baik; jika keadaanmu sulit, perbaikilah dirimu dahulu". Ini memang penting agar kita tidak mengabaikan atau merusak diri sendiri demi membantu orang lain, tetapi rupanya pandangan ini tidak berlaku bagi Paulus. Setelah mengalami kapal kandas, Paulus, Yulius, para tahanan, dan para prajurit tiba dengan selamat di pulau Malta (1). Pulau itu bukan pulau kosong tanpa penghuni; penduduk aslinya justru menyambut mereka dengan sangat ramah (2). Namun, naas, Paulus digigit oleh seekor ular berbisa (3). Para penduduk asli yang tampaknya sudah mengenali betapa berbisanya ular itu mengira bahwa Paulus adalah seorang pembunuh yang sedang dihukum Dewi Keadilan dan akan segera mati. Namun, hal itu sama sekali tidak benar sehingga buktinya Paulus baik-baik saja dan bengkak pun tidak ada (4-6). Seorang pejabat utama yang bernama Publius menyambut dan menjamu mereka dengan ramah (7). Pada waktu itu ayah Publius sakit, dan Paulus pun berdoa dan menyembuhkannya (8). Tidak berhenti di situ, Paulus menerima orang-orang sakit lain di pulau itu yang kemudian berdatangan dan ia pun menyembuhkan mereka. Hasilnya, ketika Paulus dan yang lainnya akan pergi, para penduduk menyediakan segala keperluan mereka (9-10). Dari kisah ini kita belajar dua pandangan yang berharga bagi kita sebagai orang Kristen. Pertama, keadaan sulit janganlah membuat kita putus asa dan berhenti menjadi berkat bagi orang lain padahal kita mampu melakukannya. Ketika kita diizinkan Tuhan untuk mengalami kejadian tak terduga dan berada di tempat tertentu, Tuhan punya rencana yang baik bagi orang-orang di tempat itu maupun diri kita. Kedua, janji Allah kepada kita bahwa Ia akan terus menyertai kita tetap nyata meskipun apa yang sedang kita alami saat ini adalah keadaan sulit. Bahkan, ketika orang-orang lain berpikir bahwa kita sedang malang sekalipun, sebenarnya Allah sedang menjaga kita. Ketika keadaan tidak baik-baik saja, justru itulah momen bagi kita untuk berbuat baik. [ANM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |